

Kebutuhan Gas Industri Pupuk 2023 Dijamin SKK Migas
MIGAS December 13, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Kebutuhan gas Pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) 1 berdasarkan neraca gas Indonesia pada tahun 2023, sekitar 55 MMSCFD dapat dipenuhi dari potensi uncommitted kargo tahun depan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas PIM 1 yang berkisar lima kargo.
Hal ini dikatakan Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin (12/12/2022) malam.
“Kebutuhan gas PIM 1 yang baru melakukan re-aktivasi telah terpenuhi hingga Desember 2022. Sedangkan untuk kebutuhan gas PIM 1 tahun depan akan dipenuhi dari potensi uncommitted kargo sekitar 55 MMSCFD atau berkisar lima kargo,” katanya.
Menurut Kurnia, jumlah uncommitted kargo tersebut belum termasuk potensi tambahan pasokan gas dari Tangguh Train 3 yang akan melakukan proses decommissioning pada awal tahun depan.
“Sebelumnya pada saat pabrik PIM 1 dilakukan pengujian re-aktivasi tahun ini, kami telah memenuhi kebutuhan pasokan gas saat itu sesuai pengajuan yang diberikan kepada SKK Migas sebesar dua kargo. Jika tahun 2023 membutuhkan gas, (permintaan itu) dapat dipenuhi dari uncommitted kargo karena uncommitted kargo masih lebih besar dibandingkan kebutuhan PIM 2,” papar Kurnia.

“Namun pemenuhan pasokan gas tersebut tentunya akan bergantung kepada harga dan juga penjadwalan yang akan segera dibahas setelah manajemen PIM menyampaikan secara resmi kepada SKK Migas,” sambung dia.
Lebih jauh Kurnia mengatakan, bahw pihaknya juga menjamin keandalan pasokan gas untuk kebutuhan pabrik pupuk lainnya di Indonesia pada tahun 2023. Menurutnya, kemampuan pasokan gas tahun depan lebih tinggi dibandingkan tahun ini, karena proyek strategis nasional Jambaran Tiung Biru yang dioperasikan Pertamina Cepu di Bojonegoro dan proyek MBA-MDH yang dioperasikan HCML di Madura sudah onstream.
“Sebagai wujud dukungan terhadap kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gas domestik, kami memastikan pasokan gas untuk domestik pada tahun 2023 akan terpenuhi dan mendapatkan prioritas,” ujarnya.
Kurnia menjelaskan posisi pasokan gas untuk Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang dengan kebutuhan gas 190 MMSCFD dan Pupuk Kujang Cikampek dengan kebutuhan sebanyak 101 MMSCFD statusnya kini sudah terpenuhi.
“Selanjutnya kebutuhan gas Petrokimia Gresik sebesar 141 MMSCFD, Pupuk Kalimantan Timur sebanyak 335 MMSCFD, dan Pupuk Iskandar Muda (PIM) 2 dengan kebutuhan 50 MMSCF statusnya juga sudah terpenuhi,” ungkapnya.
“Di tahun 2003 lalu, realisasi penyaluran gas untuk domestik sebesar 25 persen. Namun pada tahun 2021 angkanya telah meningkat menjadi 64 persen dan tahun ini sudah mencapai 69 persen,” pungkasnya.(Ert/SL
No comments so far.
Be first to leave comment below.