Logo SitusEnergi
Kawasan Industri Hijau di Kaltara Bisa Hasilkan 18.000 MW dari PLTA dan Solar Panel Kawasan Industri Hijau di Kaltara Bisa Hasilkan 18.000 MW dari PLTA dan Solar Panel
Jakarta, Situsenergi.com Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengjlaim, kawasan industri hijau terintegrasi di Tanah Kuning, Kalimatan Utara (Kaltara) merupakan kawasan... Kawasan Industri Hijau di Kaltara Bisa Hasilkan 18.000 MW dari PLTA dan Solar Panel

Jakarta, Situsenergi.com

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengjlaim, kawasan industri hijau terintegrasi di Tanah Kuning, Kalimatan Utara (Kaltara) merupakan kawasan industri hijau terbesar di dunia dengan lahan seluas 30.000 hektare, dan diperkirakan akan menghasilkan 8.000 MW listrik dari PLTA, 10.000 MW solar panel dan 2,9 TCF gas.

“Ini salah satu kawasan yang didesain akan jauh lebih baik dan besar. Dan ini cukup luar biasa sekali untuk dimanfaatkan,” kata Menteri Bahlil dalam diskusi di World Economic Forum (WEF) 2022 Davos, Swiss, yang dipantau secara daring dari Jakarta, Senin (23/5/2022).

Di hadapan pebisnis yang hadir di agenda pertama Indonesia di WEF 2022 itu, Bahlil juga memastikan akan membantu para investor menanamkan modalnya di Indonesia.

“Teman-teman investor kalau mau datang, kami akan bantu secara maksimal untuk kita bisa kolaborasi. Saya pikir, kompetisi itu penting di antara negara-negara. Tapi kolaborasi di antara negara-negara jauh lebih penting untuk kita menghasilkan satu output terbaik bagi dunia,” kata Bahlil.

Selain kawasan industri Tanah Kuning, Kalimantan Utara, pemerintah Indonesia juga menyiapkan untuk membangun industri hijau di Batang, Jawa Tengah.

BACA JUGA   Indonesia Punya Super Grid! Listrik Hijau Segera Jadi Kenyataan

“Semua kita lakukan dalam rangka bagaimana membangun ekosistem industri yang ramah lingkungan dan energi baru terbarukan. Bagaimana Indonesia menyiapkan itu? Kami sudah menyiapkan dua kawasan industri terbaik sekarang,”paparnya

Bahlil menjelaskan lokasi kawasan industri Batang sangat strategis, yakni hanya 350 meter dari tol, dan dekat dengan akses kereta api dan pelabuhan.

Selain itu, lokasinya bisa dicapai dalam waktu tempuh satu jam dari Kota Semarang. Harga tanahnya yang kompetitif merupakan salah satu keunggulan kawasan industri Batang.

“Ini industrinya memakai energi baru terbarukan dari PLN dan dapat sertifikat,” pungkasnya.(ERT/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *