Logo SitusEnergi
Jumlah Pelanggan Listrik Panel Surya Meningkat Jumlah Pelanggan Listrik Panel Surya Meningkat
Jakarta, Situsenergi.com Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap menghemat 20-30 persen biaya beban pengeluaran listrik rumah... Jumlah Pelanggan Listrik Panel Surya Meningkat

Jakarta, Situsenergi.com

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap menghemat 20-30 persen biaya beban pengeluaran listrik rumah tangga per-bulan.

Direktur Aneka Energi Baru, dan Energi Terbarukan (EBT) Kementerian ESDM A Feby Misna mengatakan, berdasarkan, data pelanggan Kementerian ESDM, keberadaan PLTS Atap dapat menghemat tagihan listrik masyarakat sekitar 20-30 persen.

“Kementerian ESDM mencatat per-Juli 2023 jumlah pelanggan PLTS Atap di Indonesia sebanyak 7.472 atau meningkat dari sebelumnya 5.926 periode yang sama tahun lalu,” kata Feby dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Rabu (06/9/2023).

Feby mengungkapkan, ribuan pelanggan PLTS Atap itu tidak hanya untuk rangkaian rumah tangga, namun juga para pelaku bisnis seperti ritel dan industri manufaktur.

Menurutnya, jumlah pelanggan listrik panel surya untuk segmentasi bisnis dan industri menunjukkan peningkatan utamanya di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, yang saat ini ada 1.568 pengguna dengan kapasitas PLTS Atap per golongan 4,03 MW hingga 23,02 MW.

“Kenaikan kapasitasnya 6,83 persen atau total keseluruhan nasional sebesar 105,24 MW daya yang dihasilkan,” pungkasnya.

Sementara Kepala Bagian Pemasaran PT. Surya Utama Nuansa (SUN) Energy Indonesia M Agiya Fersya Agiya mengajak publik untuk lebih melihat dari segi pemanfaatan PLTS Atap sebagai sumber energi listrik jangka panjang yang ekonomis dan ramah lingkungan.

BACA JUGA   Hadapi Cuaca Ekstrem, PLN Jamin Listrik Stabil Selama Lebaran

PLTS Atap juga dinilai sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon, gas buang industri yang turut menyumbang peningkatan polusi udara di Ibu Kota selama satu bulan terakhir.

“Matahari tuh gratis dan selalu ada jadi PLTS lebih fleksibel ketimbang ETB lainnya seperti kincir angin, generator penggerak air sebagai sumber energi listrik yang jauh dari Ibu Kota,” ujarnya.

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa berdasarkan inventaris data pelanggan perusahaan, PLTS Atap mampu menghemat sekitar 30 persen dari pengeluaran yang biasanya dibayarkan untuk listrik konvensional berbahan bakar fosil per bulan.

“Bahkan menurut beberapa pengguna lainnya, PLTS Atap yang memiliki daya sebesar 1.200 kWp dapat menghemat hingga sekitar Rp200 juta per tahun. Jadi kelihatan manfaat berinvestasi PLTS Atap, rata-rata 3 tahun mm atau maksimal 5-6 tahun nilai investasi nya sudah balik,” kata dia.

Sebagai mitra pemerintah, lanjut dia, perusahaannya terus mendorong percepatan akselerasi pemanfaatan tenaga surya sebagai ETB Nasional.

PIS

“Sampai saat ini kita telah menghasilkan 468 juta kWh energi bersih atau setara dengan 13 miliar pohon tertanam selama satu tahun atau telah mereduksi 421 juta kilogram CO2,” pungkasnya.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *