Logo SitusEnergi
Jual Pertamax di Bawah Harga Keekonomian, Keuangan Pertamina Berat Jual Pertamax di Bawah Harga Keekonomian, Keuangan Pertamina Berat
Jakarta, Situsenergi.com Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengingatkan bahwa harga jual BBM Pertamax saat ini yang di bawah harga keekonomian, membuat beban... Jual Pertamax di Bawah Harga Keekonomian, Keuangan Pertamina Berat

Jakarta, Situsenergi.com

Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengingatkan bahwa harga jual BBM Pertamax saat ini yang di bawah harga keekonomian, membuat beban keuangan PT Pertamina (Persero) menjadi berat terlebih di tengah harga minyak dunia yang terus melambung.

Dengan pergerakan harga minyak mentah dunia mencapai lebih dari 100 dolar AS per barel, Kementerian ESDM memperhitungkan bahwa harga keekonomian Pertamax saat ini berada di level Rp 14.526 per liter. Padahal, Pertamina masih menjualnya di kisaran harga Rp 9.000 hingga Rp 9.400 per liter.

“Dibandingkan BBM sejenis di SPBU swasta yang menjual BBM dengan RON 92 seharga Rp 11.900 – Rp 12.990/liter, harga jual Pertamax saat ini jauh di bawah,” kata Faisol di Jakarta, Jumat (25/3/2022).

Dari data Kementerian ESDM, lanjutnya, bisa dilihat bahwa untuk setiap liter Pertamax, Pertamina harus ‘mensubsidi’ sekitar Rp 5000.

“Padahal yang namanya subsidi, seharusnya diberikan kepada kalangan menengah ke bawah, yaitu pengguna Pertalite bukan Pertamax,” ucapnya.

Oleh karena itu untuk mengurangi beban, bisa saja Pertamina menaikkan harga Pertamax, tambahnya, apalagi sebagai BBM non subsidi, penyesuaian Pertamax memang mengikuti pergerakan pasar dan menjadi kewenangan korporasi.

BACA JUGA   Fakta Persidangan, PT Bahana Milik Freddy Soenjoyo Tak Terkait Kasus Penggelapan BBM Meratus

“Dan dalam kondisi saat ini, kami dari Komisi VI DPR memahami jika Pertamina menyesuaikan harga Pertamax. Yang penting dilakukan terbuka dan sesuai aturan. Komisi VI akan terus melakukan pengawasan,” ujar Faisol.

Menurut dia, penyesuaian harga Pertamax memang keniscayaan, sebab kinerja keuangan BUMN migas tersebut harus stabil apalagi sebagai perusahaan negara terdapat banyak penugasan yang dijalankan Pertamina, dan semuanya harus tetap berjalan baik.

“Pertamina juga merupakan salah satu pendorong roda perekonomian nasional. Makanya sebagai BUMN mesti disupport Pemerintah dan masyarakat,” katanya.

Lebih jauh ia mengatakan, jika Pertamina menyesuaikan harga Pertamax justru akan mewujudkan asas keadilan karena selama ini BBM nonsubsidi tersebut dijual di bawah harga keekonomian sehingga Pertamina seolah-olah mensubsidi pengguna Pertamax.

“Padahal, Pertamax adalah BBM nonsubsidi yang diperuntukkan bagi kalangan mampu, banyak pengguna kendaraan keluaran terbaru, bahkan mobil mewah memakai BBM jenis ini,” ujarnya.

“Volume penjualannya juga hanya 14 persen dari total penjualan BBM Pertamina. Makanya jika Pertamina menyesuaikan harga Pertamax, justru akan mewujudkan asas keadilan itu sendiri,” pungkas Faisol.(SL)

BACA JUGA   Bidik Pengembangan Solusi Berbasis Alam dan Ekosistem, Pertamina NRE - OIKN Teken JSA

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *