Logo SitusEnergi
Jonan Dorong Pertamina Dan Medco Temukan Cadangan Migas Baru Di Indonesia Jonan Dorong Pertamina Dan Medco Temukan Cadangan Migas Baru Di Indonesia
Jakarta, SitusEnergy.com Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendorong Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) lokal seperti PT Pertamina (Persero) dan Medco Energi... Jonan Dorong Pertamina Dan Medco Temukan Cadangan Migas Baru Di Indonesia

Jakarta, SitusEnergy.com

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendorong Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) lokal seperti PT Pertamina (Persero) dan Medco Energi untuk melakukan eksplorasi besar-besaran dan menemukan cadangan Minyak dan Gas (Migas) baru dalam skala besar di bumi Pertiwi.

Menurut Jonan, KKKS lokal saat ini kalah kinerjanya dengan KKKS asing seperti Repsol dan lainnya yang berhasil menemukan cadangan migas dalam skala besar di tanah air.

“IDD besar, produksi paling 600-800 MMSCFD. Masela juga lebih besar lagi, Repsol juga besar tuh. Medco nemu apa? Pertamina nemu apa? Tidak ada penemuan besar,” ujar Jonan di Jakarta, Selasa (2/4).

Jonan mengungkap, penemuan besar terakhir untuk minyak yang ditemukan oleh KKKS lokal adalah penemuan minyak di blok Cepu. Padahal, blok yang kini jadi andalan di lifting minyak ini diperkirakan hanya akan mampu berproduksi maksimal 15 tahun lagi.

“Tidak ada lagi yang besar, Pertamina cadangan, lalu eksploitasi kapan terakhir? 1967 Sumur Jati Barang,” ungkapnya.

Seperti disebut oleh Jonan, untuk gas lapangan-lapangan besar memang ditemukan oleh kontraktor asing. Contohnya adalah IDD dan Masela. IDD oleh Chevron, Masela oleh Inpexx-Shell.

BACA JUGA   Medco Energi Mantapkan Komitmen Bisnis Berkelanjutan, Fokus Lindungi Biodiversitas

IDD atau proyek ultra laut dalam digarap sejak 2008, dan diprediksi bisa produksi hingga 1.120 MMSCFD dan 40 ribu barel minyak. Namun hingga saat ini proyek gas raksasa ini masih bolak-balik revisi POD atau rencana pengembangan proyek, diperkirakan baru akan produksi 2024 mendatang jika tak ada hambatan.

Nasib serupa juga dialami oleh Masela, terdapat lapangan Abadi yang proses pengembangannya hingga saat ini masih belum dimulai karena masih ada kendala secara teknis.

“Blok Masela diprediksi baru bisa produksi 2027, tentunya jika tak ada hambatan. Kemudian Blok Sakakemang yang justru ditemukan oleh konsorsium Repsol, Petronas, dan Mitsui Oil,” pungkasnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *