

Jokowi : Transisi Energi Fosil Ke EBT Jadi Sebuah Keharusan
ENERGI TERBARUKAN March 26, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kendaraan listrik adalah bagian dari desain besar transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Dikatakan bahwa saat ini ketergantungan masyarakat pada bahan bakar minyak (BBM) dan energi fosil semakin tinggi. Ditambah lagi, pemenuhan kebutuhan BBM di dalam negeri, sebagian besar masih impor.
Akibatnya, jelas Jokowi, hal itu akan semakin membebani anggaran negara. Oleh sebab itu transisi energi menjadi jalan alternatif untuk menjaga keseimbangan keuangan negara. Di sisi lain juga bisa menjadi upaya mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.
“(Hal itu) Membebani APBN kita, membebani defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan,” kata Presiden Jokowi dalam Peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging Pertama untuk mendukung operasional kendaraan delegasi negara-negara peserta G20.
Jokowi menyebut, kondisi ini tidak boleh lama-lama biarkan. Indonesia harus mencari cara agar bisa mewujudkan kemandirian energi.
Salah satu cara membuktikan komitmen Indonesia dalam melakukan transisi energi, dilakukan dengan penggunaan mobil listrik selama KTT G20.
“Presidensi G20 adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk menunjukkan berbagai komitmen terhadap pengurangan emisi CO2,” ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan hal tersebut, sekaligus sebagai showcase bahwa negara Indonesia, menjadi negara terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik.
“Mulai dari hulu di Industri baterai dan industri komponen lainnya. Sampai di hilir, pada penyiapan SPKLU dan home charging. Kita tunjukkan pada dunia bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tengah tumbuh dan berkembang cepat,” pungkas Jokowi. (DIN/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.