Logo SitusEnergi
Jokowi : RI Siap Andil Hadapi Situasi Darurat Energi, Transformasi EBT Jadi Kunci Jokowi : RI Siap Andil Hadapi Situasi Darurat Energi, Transformasi EBT Jadi Kunci
Jakarta, Situsenergi.com Indonesia berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam menghadapi situasi darurat energi dan perubahan iklim. Komitmen itu diwujudkan melalui transformasi energi, dari penggunaan energi... Jokowi : RI Siap Andil Hadapi Situasi Darurat Energi, Transformasi EBT Jadi Kunci

Jakarta, Situsenergi.com

Indonesia berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam menghadapi situasi darurat energi dan perubahan iklim. Komitmen itu diwujudkan melalui transformasi energi, dari penggunaan energi fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk mencapai target penurunan emisi karbon 30 persen di 2030, sesuai dengan Global Methane Pledge atau ikrar aksi bersama, dengan negara-negara di forum dunia.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat menghadiri pertemuan Major Economies Forum on Energy and Climate 2021 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, dikutip Sabtu (18/9/2021).

Menurut Jokowi, transformasi EBT tersebut diwujudkan melalui akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau, yang dicanangkan pada bulan Agustus lalu.

“Kami telah menyusun strategi peralihan pembangkit listrik dari batu bara ke energi baru terbarukan, mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan yang didukung pelaksanaan efisiensi energi, meningkatkan penggunaan biofuel, dan mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik,” ungkap Jokowi.

Dikatakan Jokowi, proses transisi energi tersebut tidak bisa dilakukan tanpa dukungan pembiayaan dan teknologi terkini. Ia pun menyampaikan bawah Indonesia membuka peluang kerjasama untuk pengembangan EBT.

BACA JUGA   Bukan Cuma Omon-omon Soal Go Green! Pertamina Pasang PLTS Atap Terbesar di Kilang Balikpapan

“Kami membuka peluang kerja sama dan investasi bagi pengembangan bahan bakar nabati, industri baterai lithium, kendaraan listrik, teknologi carbon, capture, and storage, energi hidrogen, kawasan industri hijau, dan pasar karbon Indonesia,” ungkapnya.

Indonesia, sambung Jokowi, juga telah menargetkan netral carbon (net zero) pada 2060 dengan kawasan percontohan yang masih terus dikembangkan.

“Termasuk pembangunan green industrial park seluas 20 ribu hektare, terbesar di dunia, di Kalimantan Utara,” pungkasnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *