Logo SitusEnergi
Jangan Pakai Alasan Over Supply Listrik untuk Kampanyekan Program Kompor Induksi Jangan Pakai Alasan Over Supply Listrik untuk Kampanyekan Program Kompor Induksi
Jakarta, Situsenergi.com Program konversi elpiji 3kg ke Kompor Induksi jangan sampai disuarakan oleh pihak Pemerintah dan PLN karena terkait dengan over supply listrik yang... Jangan Pakai Alasan Over Supply Listrik untuk Kampanyekan Program Kompor Induksi

Jakarta, Situsenergi.com

Program konversi elpiji 3kg ke Kompor Induksi jangan sampai disuarakan oleh pihak Pemerintah dan PLN karena terkait dengan over supply listrik yang ada saat ini. Pasalnya, over supply adalah masalah PLN dan terkait dengan pihak swasta pemilik pembangkit listrik yang menjual listrik ke PLN.

“Jadi menurut saya, beban berat yang ditanggung PLN akibat sistim Take Or Pay (TOP) pada jual beli listrik dari swasta ke PLN jangan sampai dilarikan ke masyakat,” kata pengamat energi, Sofyano Zakaria kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/9/2022).

Menurut dia, sepanjang sistim TOP masih berlaku, penggunaan listrik tidak bertambah serta TDL tidak naik, maka PLN tetap akan menanggung beban berat yang tidak mungkin bisa diselesaikan hanya lewat program kompor listrik saja.

“Kompor induksi membutuhkan daya (power) yang sangat besar, minimal 2000 watt untuk satu unit kompor induksi. Jika masyarakat miskin diberi gratis kompor induksi dan dalam rumah mereka diberi MCB listrik khusus dengan daya 2000 watt dengan TDL subsidi. Apakah ini tidak bertentangan dengan pertimbangan dasar bahwa yang berhak terhadap tarif subsidi adalah pelanggan dengan daya 450va – 900va saja. Lalu apakah Rumah yang memiliki 2 MCB bisa digolongkan orang miskin?” Tanya Direktur Eksekutif PUSKEPI ini.

BACA JUGA   Produksi Migas PHE Tembus 1,043 Juta Barel per Hari di Kuartal I 2025

Sofyano juga mempertanyakan apakah nanti tarif subsidi akan selamanya berlaku pada rumah yang dipasangi MCB tambahan dengan daya 2000 watt walau PLN Tetap terbebani dengan persoalan Take Or Pay.

Lebih jauh ia mengatakan, program kompor listrik jika berjalan secara masif dan dalam skala besar, maka mau atau tidak hal itu akan berdampak pula terhadap nasib para penyalur elpiji 3kg yaitu ratusan pengusaha SPBE, re tester, belasan ribu agen elpiji 3kg, puluhan ribu pangkalan langka yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Mereka punya andil besar dalam membantu pemerintah sejak menyalurkan minyak tanah sampai menyalurkan elpiji 3kg. Sementara program konversi ke kompor listrik jelas tidak membutuhkan keterlibatannya,” kata Sofyano.

Lebih jauh ia mengatakan, melaksanakan program konversi elpiji ke kompor induksi dengan membagikan kompor induksi gratis ke masyarakat tanpa melakukan penarikan tabung elpiji 3 kg dan kompor elpijinya, adalah hal yang berpotensi sia-sia.

“Hal ini karena bisa saja masyarakat tetap akan menggunakan kompor elpijinya. Maka subsidi terhadap program kompor listrik jadi tak bermakna,” pungkasnya.(SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *