Home MIGAS Investor Meragukan Kesepakatan Nuklir Iran, Minyak Dunia Melambung
MIGAS

Investor Meragukan Kesepakatan Nuklir Iran, Minyak Dunia Melambung

Share
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak dunia menguat, Senin, imbas badai yang terbentuk di Teluk Meksiko dan masalah masalah Iran yang menyatakan kesepakatan nuklir tiga bulan telah berakhir. Hal itu meningkatkan keraguan tentang masa depan pembicaraan tidak langsung yang dapat menghentikan Amerika terhadap ekspor minyak mentah Iran.

Minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Juli, patokan internasional, naik 54 sen, atau 0,81 persen menjadi USD66,98 per barel pada pukul 09.23 WIB, demikian laporan Reuters, di Singapura, Senin (24/5/2021).

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Juli berada di posisi USD64,10 per barel, meningkat 52 sen, atau 0,82 persen.

Harga minyak turun minggu lalu setelah Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan Amerika Serikat siap untuk mencabut sanksi terhadap sektor perminyakan, perbankan dan pengiriman negaranya.

“Produksi minyak Iran meningkat dalam beberapa bulan terakhir, kemungkinan untuk mengantisipasi pencabutan sanksi tersebut,” kata analis ANZ, Senin.

Namun, Ketua DPR Iran, Minggu, mengatakan kesepakatan pemantauan tiga bulan antara Teheran dan pengawas nuklir PBB berakhir dan aksesnya ke beberapa situs nuklir Iran akan dihentikan.

Pekan lalu, diplomat Eropa kegagalan untuk kesepakatan kesepakatan akan memberatkan kesepakatan akan memberatkan perundingan tidak langsung antara Washington dan Teheran tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015. Pembicaraan itu akan berbicara di Wina minggu ini.

Mantan Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan pada 2018 dan anggotalakukan aturan.

Sementara itu, sistem tekanan rendah yang terletak di bagian barat Teluk Meksiko dengan kecepatan angin 48-56 km per jam di dekat dan di bagian timur pusat badai, memiliki peluang 60 persen untuk menjadi topan dalam 48 jam berikutnya, ungkap US National Hurricane Center (NHC) ), Jumat.

Kekhawatiran kasus virus corona di Asia, memantau kenaikan harga minyak yang terjadi. (SNU / RIF)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Ungkap Langkah Konservasi di COP30, Targetkan Dampak Lingkungan yang Lebih Besar

Belem Brasil, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali mencuri perhatian di COP30 Brasil...

Pertamina Berbagi Bikin 6.000 Motoris Sumringah: Oli Gratis & Layanan Spesial di 44 Kota

Jakarta, Situsenergi.com Ribuan motoris akhirnya tersenyum lebar lewat program Pertamina Berbagi. Di...

Pertamina Pamer Kinerja Kinclong 2025, Pendapatan Tembus USD 68 Miliar!

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan taringnya di tengah gejolak ekonomi...

SMEXPO Pertamina Meledak di Blok M Hub, Transaksi UMKM Langsung Tembus Rp1,2 Miliar

Jakarta, situsenergi.com Gelaran Pertamina SMEXPO 2025 langsung memanaskan Blok M Hub. Selama...