Logo SitusEnergi
Ini Penyebab Investor Getol Ingin Investasi Pada Proyek Pengembangan Mobil Listrik Ini Penyebab Investor Getol Ingin Investasi Pada Proyek Pengembangan Mobil Listrik
Jakarta, situsenergy.com  Pemerintah optimis pengembangan mobil listrik di dalam negeri akan terus meningkat. Bahkan prospek investasi di sektor pengembangan kendaraan berbasis listrik atau baterai... Ini Penyebab Investor Getol Ingin Investasi Pada Proyek Pengembangan Mobil Listrik

Jakarta, situsenergy.com 

Pemerintah optimis pengembangan mobil listrik di dalam negeri akan terus meningkat. Bahkan prospek investasi di sektor pengembangan kendaraan berbasis listrik atau baterai kian menjanjikan. Bahkan belum lama ini perusahaan raksasa asal Amerika Serikat (AS) l, Tesla kian serius untuk menjajaki kerja sama dengan pemerintah Indonesia.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan beberapa hal yang menjadikan proyek pengembangan mobil listrik kian diminati karena populasi di Indonesia yang sangat besar menjadikan market atau pangsa pasarnya juga menjanjikan. Terlebih dari 270 juta penduduk itu tingkat kepemilikan mobil masih sangat rendah. Sementara di tahun 2030 Indonesia diproyeksikan akan menjadi salah satu negara dengan ekonomo terbesar di dunia.

Dengan masuk dalam top ten negara dengan skala ekonomi terbesar, maka nantinya tingkat kemampuan daya beli masyarakat juga akan meningkat drastis. Kemudian salah satu yang menjadi target pembelian ketika kemampuan ekonomi masyarakat meningkat adalah mobil khususnya mobil listrik yang lebih ramah lingkungan.

“Populasi Indonesia sangat besar, kedua yang sangat menarik adalah dari populasi besar itu faktanya rasio kepemilikan kendaraan roda empat masih dangat rendah dibandingkan dengan Thailand, Malaysia, Filipina atau Vietnam, kita masih sangat rendah,” ujar AGK sapaan akrab, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers, Senin (28/12/2020).

BACA JUGA   Swasembada Energi Bukan Mimpi! PLN Serius Manfaatkan Gas Domestik

Kemudian yang membuat investor berlomba-lomba masuk untuk investasi di sektor ini karena adanya komitmen pemerintah untuk memastikan di tahun 2025 jumlah produksi mobil berbasis listrik atau baterai adalah 20 persen dari total produksi otomotif. Hal ini menjadikan dasar kuat mengapa investor tertarik untuk menanam investasinya. Selain itu juga adanya kebijakan pemerintah yang menjanjikan insentif bagi produsen kendaraan ramah lingkungan.

“Kami sangat yakin bahwa semua kebijakan pemerintah dalam upaya membuat ekosistem pengembangan EV (electrica vehicle) sudah sangat baik dibandingkan dengan kebijakan negara lain, kami udah punya dan telah melakukan perhitungan simulasi berkaitan dengan insentif,” sambungnya. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *