Home ENERGI Ini Tiga Hal Penting Dalam Perkembangan Diplomasi Energi Indonesia di G20
ENERGI

Ini Tiga Hal Penting Dalam Perkembangan Diplomasi Energi Indonesia di G20

Share
Ini Tiga Hal Penting Dalam Perkembangan Diplomasi Energi Indonesia di G20
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Peneliti Akademi Energi Indonesia (Ecadin) sekaligus Dosen Hubungan Internasional Universitas Pertamina Novita Putri Rudiany menyampaikan bahwa pengupayaan akses energi dan pengembangan teknologi pada akhirnya akan membuka keran investasi dan sumber pendanaan yang melibatkan banyak aktor penting, seperti filantropi dan bisnis multinasional.

Menurut dia, setidaknya, ada tiga hal penting yang bisa dilihat dalam perkembangan diplomasi energi Indonesia di G20.

“Tiga hal penting tersebut adalah naiknya citra positif bangsa, terbukanya peluang investasi langsung di daerah potensial. Selanjutnya semua pihak baik pemerintah maupun non-pemerintah dapat memainkan perannya untuk mendukung transisi energi global. Inilah mengapa G20 merupakan great leap untuk diplomasi energi Indonesia,” ujarnya.

Sementara Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis Yudo Dwinanda Priaadi mengungkapkan, pihaknya menitikberatkan tiga bahasan utama transisi energi berupa akses, teknologi, dan pendanaan dalam forum Energy Transitions Working Group (ETWG) di Presidensi G20 Indonesia.

“Kami bawa semua diskusi G20 untuk mendorong energi transisi di negara masing-masing,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (04/2/2022).

Menurut Yudo, fokus pertama yakni akses energi mengarah kepada energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua, terutama energi untuk elektrifikasi dan memasak bersih.

“Fokus kedua dalam forum ETWG Presidensi G20 Indonesia adalah berbicara teknologi untuk membangkitkan lebih banyak energi dengan cara yang lebih efisien atau dengan cara baru,” ujarnya

Lebih jauh ia mengatakan, penyimpanan energi akan menjadi salah satu topik yang diangkat dalam topik teknologi, termasuk sistem energi rendah karbon, pembangunan industri bersih, integrasi energi terbarukan hingga efisiensi energi.

“Adapun isu prioritas ketiga adalah pendanaan. Transisi energi membutuhkan proyek-proyek baru hingga investasi baru agar pembangkit listrik bersih dapat berkembang secara masif,” ujarnya.

“Ini menjadi harapan kami, ketiga isu tersebut dapat dibicarakan, sehingga kita mencapai global deal untuk mempercepat transisi energi,” tutup Yudo.(Ert/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Elnusa Perkuat Produksi Migas Nasional Lewat Teknologi Coiled Tubing

Jakarta, Situsenergi.com PT Elnusa Tbk terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung peningkatan...

Waskita Karya Infrastruktur Lepas Saham di Waskita Sangir Energi Rp179,9 Miliar

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI) resmi melepas kepemilikan sahamnya di...

ESDM Bekukan 190 Izin Tambang, ESG Jadi Syarat Mutlak di Industri Minerba

Jakarta, situsenergi.com Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin mendapat perhatian...

Astra Perkuat Transisi Energi, Targetkan 50 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Jakarta, Situsenergi.com Astra melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN), yang bergerak di...