Logo SitusEnergi
Ingin Subsidi Tepat Sasaran, Pakar: Harga Pertamax Harus Sesuai Pasar Ingin Subsidi Tepat Sasaran, Pakar: Harga Pertamax Harus Sesuai Pasar
Jakarta, Situsenergi.com Harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite harus sesuai mekanisme pasar. Hal penting agar BBM subsidi yang diperuntukan... Ingin Subsidi Tepat Sasaran, Pakar: Harga Pertamax Harus Sesuai Pasar

Jakarta, Situsenergi.com

Harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite harus sesuai mekanisme pasar. Hal penting agar BBM subsidi yang diperuntukan bagi masyarakat menengah ke bawah bisa tepat sasaran. Dan ini selaras dengan spirit Undang-Undang (UU) Keuangan Negara, UU Perbendaharaan Negara, dan UU Migas yang telah dipertegas dalam putusan Mahkamah Konstitusi.

“Bahwa terkait harga BBM bersubsidi lah yang harganya diatur pemerintah, sedangkan BBM nonsubsidi dapat diserahkan ke mekanisme pasar,” kata Pakar Hukum Pertambangan dan Energi Universitas Tarumanegara Ahmad Redi di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Oleh karena itu, menurut dia, sudah sewajarnya harga Pertamax disesuaikan dengan harga pasar karena diperuntukkan bagi masyarakat mampu.

“Harga BBM nonsubsidi harus mengikuti pasar atau sesuai harga pasar dan tidak boleh membebani APBN. Harga BBM nonsubsidi juga tidak boleh membebani rakyat karena APBN berasal dari rakyat, kecuali beban subsidi dalam APBN terus bertambah,” jelasnya.

“Hal ini sudah sesuai dengan konsepsi hak menguasai negara atas migas dan prinsip efisiensi berkeadilan dalam Pasal 33 UUD 1945,” lanjut dia.

BACA JUGA   Pertamina Turunkan Harga BBM Non-Subsidi Mulai 29 Maret 2025, Sambut Mudik Lebaran

Sebagai perseroan terbatas (PT), Pertamina harus mendapatkan keuntungan (profit oriented), selain ltu untuk menjalankan PSO (public service obligation). Aspek PSO sudah dilakukan pada BBM subsidi, bahkan termasuk Pertalite yang tidak masuk kategori BBM Penugasan.

“Jadi, untuk Pertamax pun sebaiknya disesuaikan dengan mekanisme pasar agar kompetitif dan protifitble bagi Pertamina,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, 83 persen dari volume BBM yang dijual Pertamina adalah BBM yang disubsidi negara. Pemerintah berketetapan tidak menaikkan harga BBM subsidi, termasuk Pertalite yang masuk kategori BBM nonsubsidi, kendati harga minyak naik.

“Sebagaimana barang subsidi pada umumnya, BBM subsidi diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu, transportasi umum, dan usaha kecil. Sedangkan BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite hanya 17 persen dari volume penjualan total BBM,” paparnya.

Menurut dia, dari empat jenis BBM nonsubsidi yang didistribusikan Pertamina, baru tiga jenis BBM yang harganya sudah disesuaikan, yaitu Petamax Turbo, Pertadex, dan Dexlite, yang volume penjualannya hanya 3 persen saja. Sementara Pertamax yang volumenya sekitar 12 persen, harganya masih tetap bertahan sejak lebih dari dua tahun lalu, yaitu Rp 9.000 per liter.

BACA JUGA   Dari Toko HP ke Dubai, Kisah Apikmen Bukti UMKM Lokal Bisa Mendunia!

“Sesuai aturan pemerintah, harganya disesuaikan dengan harga pasar karena BBM tersebut diperuntukkan bagi masyarakat mampu serta sektor industri besar,” katanya.(Ert/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *