

Indo Tambangraya Targetkan Produksi Batubara Sebesar 16,9 Juta Ton
MINERBA November 17, 2023 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
PT Indo Tambangraya Megah Tbk menargetkan produksi batubara sebanyak 16,9 juta ton hingga akhir tahun ini. Untuk mencapai target itu, perseroan terus mengembangkan tambang-tambang baru yang dimiliki, salah satunya adalah PT Graha Panca Karsa (GPK).
Mulianto, Direktur Utama Perseroan menjelaskan konsesi ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total area seluas 5.060 hektare (ha). Sejak tahun lalu sampai dengan kuartal III 2023, GPK telah melakukan beberapa persiapan guna memulai operasi tambang di tahun depan, di antaranya pembersihan lahan dan persiapan area pelabuhan dan jalan angkut.
“Selain itu, memulai kegiatan pengeboran untuk pengambilan sampel geoteknik, melakukan desain teknik, fabrikasi dan menentukan lokasi penambangan yang potensial,” ucap Mulianto dalam keterangannya yang dikutip, Jumat (17/11).
Nantinya, batubara dari GPK akan meningkatkan volume produksi perseroan secara keseluruhan, serta memperkaya kualitas batubara yang dimiliki perseroan sebagai induk. Hal itu akan mendorong perseroan semakin mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam.

Sementara hingga kuartal III 2023, volume produksi batubara yang dihasilkan perseroan sebanyak 13,4 juta ton atau naik 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini melampaui target, didukung kondisi cuaca yang bersahabat dan manajemen operasional yang efektif.
Di tengah harga acuan batubara global yang cenderung menurun, perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar USD1,8 miliar pada sembilan bulan pertama 2023. Sedangkan laba bersih tercatat sebesar USD405 juta.
Perseroan juga menargetkan volume penjualan sebesar 21,1 juta ton di akhir tahun ini. Dari target volume penjualan tersebut, sebesar 77% harga jualnya telah ditetapkan, sedangkan 23% sisanya mengacu pada indeks harga batubara.
“Hingga September 2023, kami mencatat volume penjualan sebanyak 15,3 juta ton yang dipasarkan ke China sebanyak 5,4 juta ton, Indonesia 3,6 juta ton, Jepang 1,9 juta ton, Filipina 1,2 juta ton, Thailand 0,8 juta ton, serta negara-negara lain di Asia Pasifik dan Eropa,” pungkas dia. (DIN/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.