Home ENERGI Inaz Sayangkan Statement Ahok Soal Import Shale Gas AS Lebih Murah
ENERGI

Inaz Sayangkan Statement Ahok Soal Import Shale Gas AS Lebih Murah

Share
Politisi Partai Hanura, Inas N Zubir
Share

Jakarta, Situsenergy.com

Mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR Inas N Zubir menyayangkan statement Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyatakan, bahwa import shale gas dari Amerika lebih murah.

“Sebagai Komut, pernyataan Ahok ini sangat disayangkan karena terkesan asal bicara saja. Beliau sama sekali tidak menguasai bisnis migas, sehingga dapat saja mempermalukan Pertamina itu sendiri, apalagi shale gas dia sebut shallow gas,” kata Inas saat dihubungi wartawan, Rabu (20/1/2021).

Menurutnya Shale gas Amerika dijual dengan harga publikasi Henry Hub yang saat ini ada  di posisi USD. 2.65/mmbtu. Namun angka tersebut belum termasuk biaya liquefied-nya kurang lebih USD 5.5/mmbtu, dan freight dari Amerika ke Indonesia yang termurah sekitar USD 1/mmbtu.

“Maka perhitungan impor shale gas dari Amerika berdasarkan formula Harga Gas Henry Hub adalah (1.15 × 2.65) + 3.5 + 2 = USD 8.55 Per MMBTU. Memang betul harga shale gas di Amerika murah, tapi untuk dibawa sampai ke Indonesia, ternyata mahal sekali,” papar Inas Zubir.

Angka ini, kata dia, belum termasuk biaya regasifkasi sebesar USD 0,6 hingga USD 1, karena LNG dari Amerika Serikat harus diregasifikasi lagi.

“Bandingkan dengan harga rata-rata gas alam cair (liquified natural gas/LNG) kontrak di pasar spot Jepang yakni USD. 8.6/MMBTU pada awal Januari 2021,” kata kader Partai Hanura ini.

Apalagi, kata dia, jika dibandingkan dengan harga gas domestik untuk industri tertentu di tanah air berdasarkan Permen ESDM No 8 Tahun 2020 tentang tata cara penetapan pengguna dan harga gas bumi tertentu di bidang industri.

“Jadi kalau dipaksakan mengimport gas dari Amerika Serikat itu artinya Pertamina harus menjual rugi,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam sebuah video yang beredar luas, Ahok kembali membuka tabir Direksi Pertamina yang diduga manipulatif.

Komisaris Utama Pertamina itu menyatakan bahwa impor shale gas dari Amerika jauh lebih murah.(Adi)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...