

Impor LPG Terus Ditekan, Pemerintah Optimalisasi Proyek Gasifikasi
ENERGI March 9, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Pemerintah komitmen untuk terus mengurangi ketergantungan impor terhadap produk LPG (liquefied petroleum gas). Ditargetkan impor LPG terus menyusut dari 6,1 juta ton pada tahun 2020, menjadi hanya 1 juta ton pada tahun 2025. Dan pada tahun 2030, Indonesia diproyeksikan akan sama seklai berhenti mengimpor LPG.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Kementerian Energi dan Sumbar daya Mineral, Sujatmiko optimis target tersebut bisa tercapai seiring dengan semakin gencarnya pemerintah untuk mempercepat proyek gasifikasi batubara. Melalui upaya gasifikasi batubara, Indonesia sebagai salah satu eksportir batubara termal terbesar dunia akan dapat memangkas impor LPG sambil mengoptimalkan penggunaan aset batubara dalam negeri, serta menciptakan lapangan kerja di industri hilir.
“Kebutuhan elpiji kita terus meningkat. Sekitar 75% hingga 78% konsumsi elpiji kita di dalam negeri dipenuhi dari impor,” kata Sujatmiko dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/3/2021).
Sujatmiko mengekspektasikan, produksi dimethyl ether (DME), gas pengganti LPG yang berasal dari batubara, bisa mencapai 4,56 juta ton pada tahun 2025. Produksi DME akan meningkat menjadi 6,89 juta ton pada tahun 2030.
“Impor LPG Indonesia diperkirakan akan turun enam kali lipat pada tahun 2025 dari kondisi saat ini, seiring meningkatnya upaya gasifikasi batubara,” pungkasnya. (DIN/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.