Logo SitusEnergi
IMF : Pemanfaatan  Energi Fosil Masih Terus Terjadi IMF : Pemanfaatan  Energi Fosil Masih Terus Terjadi
Jakarta, Situsenergi.com International Monetery Fund (IMF) mencatat bahwa pemanfaatan sumber energi fosil akan masih terus terjadi dalam beberapa tahun kedepan. Padahal dunia sudah menyadari... IMF : Pemanfaatan  Energi Fosil Masih Terus Terjadi

Jakarta, Situsenergi.com

International Monetery Fund (IMF) mencatat bahwa pemanfaatan sumber energi fosil akan masih terus terjadi dalam beberapa tahun kedepan. Padahal dunia sudah menyadari bahwa pemanfaatan sumber energi fosil hanya akan mendatangkan masalah di masa depan seperti kerusakan lingkungan dan mengancam pada kesehatan masyarakat.

Namun anehnya di tengah kesadaran terhadap bahaya penggunaan energi fosil itu, namun nyatanya pemberian subsidi secara global masih terus meningkat. Hal ini tercermin dari analisa IMF pada tahun 2020 lalu Subsidi bahan bakar fosil global mencapai USD6 triliun atau sekitar Rp85.702 triliun (Rp85 kuadriliun). Hal ini berbanding terbalik dengan komitmen banyak negara untuk mengedepankan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

“(Padahal) ilmunya jelas. Tanpa ada upaya pengurangan bahan bakar fosil, kita bakal terus menyaksikan kehancuran tak terhitung di lingkungan kita dan melanjutkan kerusakan kesehatan serta mata pencaharian masyarakat,” kata Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva dalam keterangan resminya, Senin (27/9/2021).

Dia menganalisa bahwa sepertiga emisi karbon global dapat berkurang apabila ada peningkatan harga bahan fosil. Adapun argumen tersebut, jelas dia, bisa sejalan dengan agenda menjaga batas kenaikan suhu global mencapai 1,5 derajat celcius. Di samping itu, jika harga energi fosil meningkat maka dapat memproyeksikan kebutuhan anggaran lingkungan dan pasokan pada 2025.

BACA JUGA   Pertamina NRE Luncurkan Green Movement, Integrasikan ESG dan Pelestarian Budaya

“Mendapatkan harga bahan bakar fosil yang tepat adalah kunci untuk mengurangi (emisi) ini. Harga yang tepat harus sepenuhnya mengacu terhadap biaya pasokan dan biaya lingkungan – terutama emisi karbon dan polusi udara lokal,” tuturnya.

Di sisi lain, Georgieva menyatakan IMF telah mengusulkan harga dasar karbon global berdasarkan tingkat pembangunan di wilayah penghasil emisi, untuk membantu menentukan harga bahan bakar (fosil) yang tepat. (DIN)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *