

IESR: Kejar Target EBT 23 Persen Pada 2025, Indonesia Butuh 14 Gigawatt
LISTRIK September 1, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan bahwa untuk mencapai jumlah sumbangan energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional sesuai target yang ditetapkan sebesar 23 persen pada 2025, maka Indonesia setidaknya butuh 14 gigawatt.
“Hitungan kami untuk mencapai target 23 persen tersebut, maka diperlukan paling tidak 14 gigawatt pembangkit energi terbarukan, sehingga 23 persen tadi bisa tercapai di 2025. Saat ini tercatat baru mencapai 11,2 persen atau masih terpaut jauh dengan target yang harus dicapai.,” ujarnya dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Selasa (31/8/2021).
Dan menurut Fabby, Indonesia memiliki berbagai sumber daya energi hijau yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai target tersebut.
“Dari semua teknologi yang tersedia di Indonesia hanya pembangkit listrik tenaga surya yang bisa dikembangkan secara cepat mulai dari skala kecil oleh sektor rumah tangga hingga skala besar yang dikembangkan oleh sektor industri dan bisnis. Oleh karena itu PLTS menjadi salah satu andalan dari pemerintah untuk bisa mencapai target itu,” papar Fabby.
Lebih jauh ia mengatakan, dalam proses pengembangan PLTS, pemerintah memiliki tiga pendekatan, yaitu pengembangan PLTS skala besar dengan menargetkan pembangunan 4,68 gigawatt PLTS terapung di 271 lokasi danau dan waduk sebesar 26,65 gigawatt, serta PLTS atap dengan target mencapai 3,61 gigawatt.
Selain mendorong pengembangan energi berbasis matahari, lanjut dia, pemerintah juga punya beberapa strategi lainnya dalam upaya meningkatkan kapasitas energi baru terbarukan pada bauran energi pembangkit listrik nasional.
“Di antaranya pengembangan smart grid, revisi grid code, hingga penyusunan Rancangan Peraturan Presiden mengenai energi baru terbarukan,” ucapnya
“Pemerintah menargetkan kapasitas terpasang listrik ramah lingkungan tahun 2025 dapat mencapai 24.000 megawatt. Selanjutnya, jumlah itu bertambah menjadi 38.000 megawatt pada 2035,” pungkasnya
Sementara itu, berdasarkan data terakhir yang dirilis pemerintah tahun 2020, kapasitas pembangkit energi terbarukan di Indonesia masih berjumlah 10.467 megawatt yang terdiri atas 3,6 megawatt tenaga hybrid, 154,3 megawatt tenaga angin, 153,8 megawatt tenaga surya, 1.903,5 megawatt tenaga biomassa, 2.130,7 megawatt tenaga panas bumi, dan 6.121 megawatt tenaga air.(ERT/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.