Home MINERBA HPE Produk Tambang Periode April 2022 Naik Lagi
MINERBA

HPE Produk Tambang Periode April 2022 Naik Lagi

Share
HPE Produk Tambang Periode April 2022 Naik Lagi
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Pada Maret 2022 lalu, hampir seluruh produk pertambangan yang dikenakan bea keluar menunjukkan kenaikan harga dibanding bulan Februari 2022. Kenaikan harga ini diakibatkan masih tingginya permintaan pada sebagian besar komoditas produk pertambangan.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indrasari Wisnu Wardhana, menjelaskan kenaikan harga ini mempengaruhi analisa penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode April 2022.

“Hampir seluruh produk pertambangan mengalami kenaikan harga dibandingkan periode sebelumnya. Beberapa komoditas yang pada periode lalu mengalami kenaikan harga masih tetap menunjukkan kenaikan harga pada periode April 2022 ini,” ujar Wisnu dalam keterangannya, Jumat (1/4).

Beberapa produk tambang yang mengalami kenaikan adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite). Kenaikan harga juga terjadi pada konsentrat timbal dan konsentrat seng yang pada periode lalu mengalami penurunan harga. Hal ini dikarenakan masih tingginya permintaan dunia atas produk-produk pertambangan tersebut.

“Sementara itu, untuk komoditas konsentrat mangan dan komoditas pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan dibandingkan periode sebelumnya,” kata

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode April 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata sebesar USD3.629,42/WE atau naik sebesar 3,84%. Kemudian konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga ratarata sebesar USD127,90/WE atau naik sebesar 3,30% persen.

Selanjutnya konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata sebesar USD65,36/WE atau naik sebesar 3,30%. Lalu konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD988,50/WE atau naik sebesar 2,73%. Kemudian konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata sebesar USD1.116,82/WE atau naik sebesar 17,46%.

Untuk konsentrat pasir besi (lamela magnetitilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD76,37/WE atau naik sebesar 3,30%. Kemudian konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata sebesar USD502,48/WE atau naik sebesar 2,16%. Lalu konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata sebesar USD1.523,48/WE atau naik sebesar 2,32% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata sebesar USD47,03/WE atau naik sebesar 10,35%.

“Sedangkan untuk konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata USD221,68/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54%) dengan harga rata-rata USD117,98/WE tetap tidak mengalami perubahan,” tukasnya. (DIN/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

PTBA Uji Coba Co-Firing PLTU 30 MW di Tanjung Enim

Jakarta, Situsenergi.com PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaksanakan uji coba co-firing pada...

MIND ID Dorong Hilirisasi Nikel di Sulawesi, Ribuan Tenaga Kerja Lokal Terserap

Jakarta, situsenergi.com Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, melalui PT Vale Indonesia...

Harga Batubara Turun, Kinerja Keuangan ITM Tertekan

Jakarta, situsenergi.com PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) menghadapi tekanan kinerja pada...

Waskita Kuasai Proyek Kilang Pertamina di Papua, Kirim Ratusan Beton Jumbo ke Sorong!

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali mencetak prestasi di...