Home MINERBA HPE Produk Tambang Mei 2021 Fluktuatif
MINERBA

HPE Produk Tambang Mei 2021 Fluktuatif

Share
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) periode Mei 2019 mengalami perubahan. Dibandingkan dengan HPE periode April 2019, terdapat beberapa komoditas yang mengalami perubahan harga lantaran adanya fluktuasi internasional.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan menjelaskan ketentuan HPE yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2019 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar. Permendag ini ditetapkan pada 25 April 2019 dan mulai berlaku 1 Mei 2019.

“HPE beberapa produk pertambangan mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini disebabkan adanya fluktuasi harga internasional, ”kata Oke dalam keterangannya, Senin (3/5/2021).

Produk pertambahan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pelet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga ratarata pada periode bulan Mei 2019 antara lain konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) yang ditetapkan dengan harga rata-rata USD294,14 per WE atau naik 0,22 persen. Konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata USD824,06 per WE atau naik 8,90 persen, dan konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata USD896,46 per WE atau naik 0,37 persen .

Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya antara lain konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata USD 2.332,41 per WE atau turun 0,63 persen, konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD813,53 per WE atau turun 4,81 persen. Konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata USD216,31 per WE atau turun sebesar 0,79 persen, dan bauksit (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata USD25,19 per WE atau turun 0,05 persen .

Sementara itu, konsentrat besi (hematit, magnetit / Fe ≥ 62 persen), konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit / Fe ≥ 50 persen dan Al2O3 + SiO3 ≥ 10 persen), konsentrat pasir besi (lamela magnetit ilmenit / Fe ≥ 56 persen) dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit ilmenit / Fe ≥ 54 persen), dan Nikel (Ni <1,7 persen) tidak mengalami perubahan.

“Penetapan HPE periode Mei 2019 yang ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait,” pungkas dia. (DIN / RIF)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

PTBA Uji Coba Co-Firing PLTU 30 MW di Tanjung Enim

Jakarta, Situsenergi.com PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaksanakan uji coba co-firing pada...

MIND ID Dorong Hilirisasi Nikel di Sulawesi, Ribuan Tenaga Kerja Lokal Terserap

Jakarta, situsenergi.com Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, melalui PT Vale Indonesia...

Harga Batubara Turun, Kinerja Keuangan ITM Tertekan

Jakarta, situsenergi.com PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) menghadapi tekanan kinerja pada...

Waskita Kuasai Proyek Kilang Pertamina di Papua, Kirim Ratusan Beton Jumbo ke Sorong!

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali mencetak prestasi di...