

Hino Siap Dukung Program Kementrian ESDM B30
ENERGI January 24, 2020 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergy.com
PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) siap mendukung program pemerintah untuk penggunaan bahan bakar biodiesel sebesar 30 persen atau B30. Sejak tahun 2010 hingga saat ini, Hino terus melakukan riset dan pengembangan produk khusus untuk biodiesel.
Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI, mengatakan pihaknya secara intens durability test dan emission test dilakukan didalam laboratorium agar hasil dapat di cek secara ilmiah. Test dilakukan Hino di Indonesia dan Jepang dengan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Riset dilakukan untuk mengembangkan spesifikasi produk Hino yang cocok menggunakan biodiesel,
“Riset juga untuk mengembangkan spesifikasi bahan bakar biodiesel tersebut. Salah satu contoh kontribusi penelitian Hino yang diaplikasikan pada spesifikasi biodiesel yang diproduksi adalah kandungan logam. Pada B20 tidak diatur kandungan logam, sedangkan di B30 diatur kandungan beberapa jenis logam, antara lain Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium,” kata Santiko di Jakarta, Jumat (24/1).
Dijelaskannya komitmen HMSI mendukung program B30 adalah bentuk kepatuhan perseroan terhadap Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 12 tahun 2015 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar lain yang berlaku mulai dari 1 Januari 2020.
Hino melakukan pengujian di laboratorium karena semua parameter mesin dapat diuji secara ilmiah sehingga didapat hasil yang lebih akurat. Parameter mesin yang diuji antara lain; daya, torsi, konsumsi bbm dan dampak terhadap komponen. Berdasarkan hasil uji tersebut, Hino sudah melakukan penyesuaian spesifikasi kendaraan yang sesuai dengan karakteristik bahan bakar Biodiesel sehingga potensi terhadap dampak atau pengaruh yang timbul pada saat penggunaan Biodiesel termasuk B30 dapat diminimalisir agar kedepannya operasional bisnis customer tidak mengalami gangguan.
“Perubahan spesifikasi kendaraan Hino dilakukan untuk unit kendaraan dengan tahun produksi vehicle identification number (VIN) 2020 yaitu pada bagian ukuran fuel filter yang dibuat lebih besar sehingga filter tetap dapat bertahan 10.000 km sesuai dengan yang saat ini digunakan untuk B20,” sambung dia.
Selain itu fuel tank dilapisi dengan alumunium platting coated untuk mencegah terjadinya karat, fuel sender gauge dan piping juga dilapisi dengan Nickel platting coated untuk memberikan daya tahan yang lebih kuat terhadap zat asam yang dihasilkan oleh fame B30. Tidak hanya itu untuk material yang berbahan karet, seperti Hose sudah menggunakan material fluorubber agar tahan terhadap sifat – sifat dasar dari biodiesel yang menghasilkan zat asam dan mengkikis material.
Sementara itu bagi pengguna kendaraan Hino saat ini tidak perlu khawatir terhadap pengunaan B30. Hino sudah sampai di tahap akhir pengembangan untuk menyiapkan Retrofit kendaraan Hino yang saat ini beroperasi atau produksi VIN dibawah tahun 2020. Retrovit ini pilihan digunakan untuk kendaraan Hino baik itu mekanikal maupun bermesin common rail yang terdiri dari Fuel Filter yang lebih besar, serta sender, tank, piping dan hose yang memiliki material yang lebih tahan untuk pengunaan bahan bakar B30.
“Selain itu untuk membantu efisiensi biaya operasional kendaraan, Hino juga memiliki Strainer yang dijual terpisah dan digunakan sebagai tambahan pada bagian fuel tank. Strainer ini berguna untuk memperpanjang umur pemakaian fuel filter sehingga memberikan keuntungan bagi customer berupa lifetime fuel filter menjadi lebih panjang,” pungkas dia. (DIN/rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.