

Harga Saham Emiten Penyedia Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik Kian Tergerus
LISTRIK September 20, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Kinerja saham beberapa emiten penghasil bahan baku baterai untuk kendaraan listrik tak lagi bersinar. Tercatat harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) justru merosot 2,08 persen pada jelang penutupan perdagangan tepatnya pukul 15.58 WIB. Hal yang sama juga terjadi pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang turun 0,82 persen.
Sementara harga saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) stabil di level Rp89 per lembar saham meski sepanjang perdagangan dominan melemah. Kemudian harga saham PT Timah Tbk (TINS) melemah 2,02 persen. Pelemahan harga saham empat emiten ini tidak sebanding dengan gaung pemerintah yang baru saja meresmikan pabrik baterai mobil listrik yang dirancang akan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara di Karawang, Jawa Barat pads pekan lalu.
Meski begitu diakui Senior Investment Information, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta, bahwa pelemahan harga saham emiten nikel hanyalah fenomena jangka pendek.
Tetapi secara jangka panjang, dia optimis harga saham emiten nikel akan membaik dan menjadi pertimbangan yang layak dicermati investor. Sebab permintaan terhadap produk olahan nikel akan meningkat seiring kemajuan pembangunan ekosistem terintegrasi kendaraan listrik di Indonesia.
“Harga komoditas, termasuk nikel sedang turun. Jadi ini koreksi yang wajar saja. Program ini juga sangat penting bagi ketahanan energi nasional kita di masa depan,” ujar Nafan dalam keterangannya, Senin (20/9/2021).
Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Ini membuat Indonesia memiliki posisi strategis dalam industri baterai global.
Komisaris Utama Holding BUMN Baterai, Indonesia Battery Corporation (IBC), Agus Tjahajana sempat mengatakan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 21 juta ton.
“Total luas wilayah tambang nikel di Indonesia mencapai 836.000 hektare,” kata dia. (DIN/Rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.