Home MIGAS Harga Minyak Naik, Brent di Angka USD86,48 Per Barrel, WTI Lebih Rendah
MIGAS

Harga Minyak Naik, Brent di Angka USD86,48 Per Barrel, WTI Lebih Rendah

Share
Harga Minyak Naik, Brent di Angka USD86,48 Per Barrel, WTI Lebih Rendah
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak menguat, Senin, dengan investor berspekulasi bahwa pasokan global akan tetap ketat, meski pengekangan oleh produsen utama sebagian diimbangi oleh kenaikan output Libya.

Mengutip laporan  Reuters,  di London, Senin (17/1/2022) atau Selasa (18/1/2022) dini hari WIB, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 42 sen, atau 0,5 persen, menjadi USD86,48 per barel.

Di awal sesi, kontrak tersebut menyentuh harga tertinggi sejak 3 Oktober 2018, yakni USD86,71 per ounce.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, meningkat 53 sen, atau 0,6 persen, menjadi USD84,35 per barel setelah menyentuh harga tertinggi sejak 10 November di USD84,78. 

Perdagangan relatif tenang karena hari libur di Amerika untuk menghormati pemimpin hak sipil yang terbunuh Martin Luther King Jr.

Keriuhan aksi beli, didorong kendala pasokan dan tanda-tanda varian Omicron tidak akan mengganggu seperti yang dikhawatirkan terhadap permintaan bahan bakar.

Hal ini kemudian mendongkrak sejumlah  grade  minyak mentah ke posisi tertinggi multi-tahun, menunjukkan reli Brent dapat dipertahankan lebih lama, ungkap trader.

“Sentimen bullish terus berlanjut karena (kelompok produsen) OPEC Plus tidak menyediakan pasokan yang cukup untuk memenuhi permintaan global yang kuat,” kata Toshitaka Tazawa, analis Fujitomi Securities Co Ltd.

Organisasi Negara Eksportir Minyak, Rusia dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC Plus, secara bertahap melonggarkan pengurangan output yang diterapkan ketika permintaan merosot pada 2020.

Tetapi banyak produsen yang lebih kecil tidak dapat meningkatkan pasokan dan yang lain ketar-ketir untuk memompa terlalu banyak minyak jika terjadi kehancuran lagi akibat Covid-19.

Sementara itu, total produksi minyak Libya kembali ke 1,2 juta barel per hari (bph), menurut National Oil Corp. Output Libya sekitar 900.000 bph pekan lalu karena blokade ladang minyak di sebelah barat.

“Produksi minyak Libya turun menjadi 700.000 barel per hari pada awal tahun, yang berperan dalam kenaikan harga,” kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Kekhawatiran atas kendala pasokan melebihi berita tentang kemungkinan pelepasan cadangan minyak China, ungkap Tazawa.

Sumber mengatakan kepada  Reuters , China berencana melepas cadangan minyak sekitar liburan Tahun Baru Imlek antara 31 Januari dan 6 Februari sebagai bagian dari rencana yang dikoordinasikan oleh Amerika Serikat dengan konsumen utama lainnya untuk memangkas harga global.

Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, Senin, mengatakan itu adalah hak prerogatif pemerintah Amerika apakah akan melepaskan pasokan dari cadangan minyak strategis.
Ancaman geopolitik yang memburuk terhadap pasokan juga mendukung sentimen  bullish,  kata para analis.

Pejabat AS menyuarakan kekhawatiran, Jumat, bahwa Rusia sedang bersiap untuk menyerang Ukraina jika diplomasi gagal. Rusia, yang menempatkan 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, merilis gambar pergerakan pasukannya. (SNU)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Ungkap Langkah Konservasi di COP30, Targetkan Dampak Lingkungan yang Lebih Besar

Belem Brasil, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali mencuri perhatian di COP30 Brasil...

Pertamina Berbagi Bikin 6.000 Motoris Sumringah: Oli Gratis & Layanan Spesial di 44 Kota

Jakarta, Situsenergi.com Ribuan motoris akhirnya tersenyum lebar lewat program Pertamina Berbagi. Di...

Pertamina Pamer Kinerja Kinclong 2025, Pendapatan Tembus USD 68 Miliar!

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan taringnya di tengah gejolak ekonomi...

SMEXPO Pertamina Meledak di Blok M Hub, Transaksi UMKM Langsung Tembus Rp1,2 Miliar

Jakarta, situsenergi.com Gelaran Pertamina SMEXPO 2025 langsung memanaskan Blok M Hub. Selama...