Logo SitusEnergi
Harga Minyak Melesat Lebih Dari 2 Persen, Ini Penyebabnya Harga Minyak Melesat Lebih Dari 2 Persen, Ini Penyebabnya
New York, SitusEnergy.com Harga minyak pada Senin, ditutup menguat lebih dari 2 persen. Hal ini memperpanjang kenaikan pekan lalu menyusul kabar terbaru uji coba... Harga Minyak Melesat Lebih Dari 2 Persen, Ini Penyebabnya

New York, SitusEnergy.com

Harga minyak pada Senin, ditutup menguat lebih dari 2 persen. Hal ini memperpanjang kenaikan pekan lalu menyusul kabar terbaru uji coba vaksin virus corona yang membuat pedagang mengantisipasi pemulihan permintaan.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melambung USD1,10 atau 2,45 persen menjadi USD46,06 per barel, demikian dikutip dari laporan  Reuters,  di New York, Senin (23/11/2020) atau Selasa (24/11/2020) pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, meningkat 64 sen atau 1,51 persen menjadi USD43,06 per barel. Kedua  benchmark  tersebut melonjak 5 persen minggu lalu.

Raksasa farmasi Inggris, AstraZeneca, Senin, mengatakan vaksinnya, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, bisa menjadi sekitar 90 persen  efektif.

“Dosis lain dari berita vaksin virus corona yang positif hari ini mendorong kenaikan ekuitas yang dengan mudah tumpah ke sektor minyak,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Struktur  contango  di pasar, di mana harga kontrak pengiriman  front-month  lebih rendah daripada untuk pengiriman enam bulan kemudian, menyempit menjadi hanya 31 sen, level terkecil sejak pertengahan Juni, mencerminkan pandangan pedagang bahwa kelebihan pasokan yang berkelanjutan menyusut.

BACA JUGA   Pefindo Naikkan Rating Elnusa ke idAA+, Outlook Stabil

Prospek permintaan membaik dengan berita yang menunjukkan kemajuan dalam pengembangan vaksin Covid-19. Pejabat Kesehatan Amerika mengatakan penyuntikan pertama di negara itu dapat dimulai satu atau dua hari setelah persetujuan peraturan ditetapkan.

“Kompleks minyak mendapatkan keuntungan dari berita vaksin dan data awal menunjukkan beberapa permintaan bahan bakar jet untuk pertama kalinya sejak seluruh pandemi ini dimulai,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York.

Sentimen juga didukung oleh ekspektasi bahwa Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ), Rusia dan produsen lain, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, akan memperpanjang kesepakatan untuk menahan produksi.

Di sisi penawaran, OPEC Plus, yang bertemu pada 30 November dan 1 Desember, akan mencermati beberapa opsi untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi setidaknya tiga bulan dari Januari.

Perusahaan minyak Rusia yang lebih kecil masih berencana untuk memompa lebih banyak minyak mentah tahun ini, kata kelompok yang mewakili produsen tersebut. (SNU/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *