

Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi Sepekan, Pasokan Amerika Jadi Penyebab
MIGAS September 13, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Harga minyak melesat ke level tertinggi satu minggu, Senin, dalam kenaikan sesi kedua berturut-turut karena kekhawatiran atas pasokan Amerika menyusul kerusakan akibat Badai Ida mendukung pasar, bersama dengan ekspektasi permintaan yang lebih tinggi.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melonjak USD 1,47 atau 2,06 persen menjadi USD 72,92 per barel, pada pukul 08.23 WIB. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 53 sen, atau 0,75 persen, menjadi USD 70,25 per barel. Kedua patokan itu berada di level tertinggi sejak 3 September di awal sesi, demikian dikutip dari laporan Reuters, di Singapura, Senin (13/9/2021).
Sekitar tiga perempat dari produksi minyak lepas pantai Teluk Amerika, atau sekitar 1,4 juta barel per hari, tetap terhenti sejak akhir Agustus – kira-kira sama dengan apa yang dihasilkan anggota OPEC Nigeria.
“Menambah permasalahan, lebih banyak kilang minyak di Louisiana kembali beroperasi, meningkatkan permintaan minyak mentah,” kata analis ANZ.
Royal Dutch Shell Plc, produsen minyak terbesar di Teluk Meksiko Amerika, Kamis, membatalkan beberapa kargo ekspor karena kerusakan fasilitas lepas pantai akibat Badai Ida, menyiratkan penyusutan pasokan akan berlanjut selama berminggu-minggu.
Namun, jumlah rig yang beroperasi di Amerika Serikat meningkat dalam pekan terakhir, menurut penyedia layanan energi Baker Hughes, mengindikasikan produksi mungkin meningkat dalam beberapa minggu mendatang.
Di luar dampak Ida, perhatian pasar, pekan ini, akan fokus pada potensi revisi prospek permintaan minyak untuk tahun 2022 dari Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan Badan Energi Internasional (IEA). OPEC kemungkinan akan merevisi perkiraannya lebih rendah, Senin, tutur dua narasumber.
Sejumlah money manager menaikkan net long position minyak WTI dan option position dalam sepekan hingga 7 September, ungkap Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas ( CFTC ) Amerika, Jumat. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.