Logo SitusEnergi
Harga Minyak Dunia Melemah Tak Berarti Harga BBM Segera Turun Harga Minyak Dunia Melemah Tak Berarti Harga BBM Segera Turun
Jakarta  Situsenergy.com Direktur Eksekutif Energy Watch Indnesia (EWI), Ferdinand Hutahean berharap, PT Pertamina (Persero) segera mengevaluasi harga jual bahan bakar minyak (BBM), sehingga rakyat... Harga Minyak Dunia Melemah Tak Berarti Harga BBM Segera Turun

Jakarta  Situsenergy.com

Direktur Eksekutif Energy Watch Indnesia (EWI), Ferdinand Hutahean berharap, PT Pertamina (Persero) segera mengevaluasi harga jual bahan bakar minyak (BBM), sehingga rakyat juga bisa merasakan dampak penurunan harga minyak dunia sekaligus bisa terbantu dengan tekanan ekonomi akibat virus Corona.

“Kita tentu berharap Pertamina segera lakukan evaluasi harga jual BBM. Bila sekarang sudah bisa dilakukan penurunan harga, maka sewajarnya diturunkan sesuai perhitungan harga keekonomian supaya Pertamina tetap untung dan rayat bisa merasakan dampak penurunan harga minyak dunia dan sedikit terbantu di tengah tekanan ekonomi akibat virus corona ini,” kata Ferdinand di Jakarta, Jumat (03/4).

Menurut dia, publik juga harus memahami bahwa penurunan penjualan BBM akibat dampak turunnya aktivitas publik tentu akan mempengaruhi bisnis Pertamina yang biaya operasionalnya tidak turun bahkan mungkin naik akibat kenaikan nilai tukar dolar.

“Begitulah kondisinya agar kita bisa memahami mengapa harga jual BBM belum turun saat ini utamanya  karena masih menggunakan harga Crude impor periode 2 bulan lalu dengan nilai tukar dolar saat ini yang tinggi,” ujarnya.

BACA JUGA   Trilema Energi Indonesia: Jalan Tiga Simpang dan Sebatang Lilin yang Merana

Seperti diketahui, sejak wabah Corona melanda dunia, salah satu yang paling terdampak adalah persoalan ekonomi, di mana salah satu yang paling terpukul adalah sektor energi khususnya Minyak Mentah.

Dunia tiba-tiba dikagetkan oleh anjloknya harga minyak dunia yang jatuh tak terbendung. Periode Januari 2020 harga minyak mentah Brent masih dikisaran USD 67,02/barel  dan WTI dikisaran USD 59,80/barel sementara ICP ada dikisaran USD 65,38/barel.

“Dan saat ini periode April 2020 harga Minyak Mentah dunia jenis Brent bahkan jatuh di kasaran USD 25 / Barel dan WTI dikisaran angka USD 20/barel. Harga yang luar biasa memukul perekonomian khususnya sektor minyak,” kata Ferdinand.

Namun, kata doa, turunnya harga minyak dunia saat ini belum bisq diikuti oleh penurunan harga jual BBM Pertamina. “Inilah yang sekarang banyak dipertanyakan oleh kalangan publik, mengapa harga jual BBM belum turun sementara harga minyak dunia turun? Sebuah pertanyaan yang tentu lumrah dan wajar,” ujarnya.

Tapi kata dia, publik perlu tahu bahwa dalam penentuan harga jual BBM, ada beberapa faktor atau komponen yang dijadikan dasar perhitungan. Komponen utama dari perhitungan ini adalah harga minyak mentah dan nilai tukar dolar serta beberapa komponen lainnya seperti biaya distribusi, biaya penyimpanan, margin dan lain-lain.

BACA JUGA   Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Nasional Selama Ramadan dan Idulfitri 2025

“Dan satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah periode impor minyak mentah untuk bahan balu produksi BBM. Rata-rata minyak mentah yang diproduksi saat ini untuk diolah jadi BBM adalah minyak mentah yang diimpor dua bulan lalu pada saat harga minyak mentah masih di kisaran di atas USD 50/barel. Maka tentu perhitungan harga keekonomian masih mengacu pada harga minyak pada bulan Februari bukan menggunakan harga yang sekarang,” papar pria yang juka dikenal sebagai kader Partai Demokrat ini.

Menurut dia, harga minyak dunia yang berlaku sekarang baru digunakan untuk perhitungan harga BBM dua bulan ke depan, itulah sebabnya mengapa harga BBM sekarang belum turun. “Tidak hanya itu, nilai tukar dolar saat ini yang tinggi juga membuat penurunan harga semakin sulit diwujudkan kecuali ke bulan-bulan yang akan datang,” ujarnya.

Masih menurut Ferdinand, untuk harga BBM Mei akan menggunakan harga Crude impor bulan Maret, Juni gunakan harga April, begitu seterusnya. “Jadi jika harus turun maka baru pada sekitar bulan Mei dan Juni bisa terjadi penyesuain harga. Dan semua kembali kepada Perpres 191 yang mengatur periodik evaluasi harga BBM,” pungkasnya.(adi)

BACA JUGA   Swasembada Energi Bukan Mimpi! PLN Serius Manfaatkan Gas Domestik

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *