


Jakarta, Situsenergi.com
Di tengah kondisi geopolitik yang memanas di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina, serta tren harga Contract Price Aramco (CPA) yang terus meningkat pada bulan Februari mencapai 775 USD/Metrik Ton atau lebih tinggi 21% dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021, namun Pemerintah dan Pertamina memutuskan untuk tidak menaikkan harga LPG subsidi 3 Kg.
Seperti diketahui, porsi konsumsi LPG subsidi 3 Kg sekitar 93% dari total konsumsi LPG nasional dan dikhususkan untuk masyarakat kurang mampu, sehingga Pemerintah turut andil memberikan subsidi sekitar Rp 11.000 per Kg, dan masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 Kg dengan harga yang terjangkau.
“Jadi meski tren CPA terus meningkat, LPG subsidi 3 Kg tidak mengalami perubahan harga. Harga LPG subsidi 3 Kg tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.” tegas Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting dalam pesan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (03/3/2022).
Menurut dia, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memastikan penyesuaian harga hanya berlaku untuk LPG non subsidi seperti Bright Gas yang porsi konsumsinya hanya 7%.
“Penyesuaian harga yang berlaku mulai tanggal 27 Februari 2022 ini juga telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG non subsidi. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135,” pungkasnya.(SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.