Logo SitusEnergi
Harga Minyak Bangkit Menguat, Menyusul Adanya Harapan AS dan China Lepas Cadangan Nasional Mereka Harga Minyak Bangkit Menguat, Menyusul Adanya Harapan AS dan China Lepas Cadangan Nasional Mereka
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak bergerak naik, Kamis, setelah jatuh ke posisi terendah enam pekan karena investor bertanya-tanya tentang berapa banyak cadangan minyak mentah negara... Harga Minyak Bangkit Menguat, Menyusul Adanya Harapan AS dan China Lepas Cadangan Nasional Mereka

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak bergerak naik, Kamis, setelah jatuh ke posisi terendah enam pekan karena investor bertanya-tanya tentang berapa banyak cadangan minyak mentah negara yang akan dilepaskan dari cadangan strategisnya, dan seberapa besar hal itu akan mengurangi tekanan permintaan terhadap minyak mentah global.

Harga jatuh ke level terendah enam minggu di awal sesi karena China mengatakan sedang bergerak untuk merilis cadangannya. Rabu,  Reuters  melaporkan bahwa Amerika Serikat meminta sejumlah negara konsumen utama untuk mempertimbangkan pelepasan stok minyak guna menurunkan harga.

Tawaran Washington untuk mendinginkan pasar, meminta China untuk bergabung dalam tindakan terkoordinasi untuk pertama kalinya, terjadi karena harga bensin yang tinggi dan tekanan inflasi lainnya memicu reaksi politik.

“Jepang dan Korea Selatan menunjukkan perlawanan untuk melepaskan cadangan, jadi kita akan kembali naik sedikit,” kata Phil Flynn, Analis Senior Price Futures Group di Chicago. “Pasar akan terus gugup, karena waspada dari pelepasan tersebut.”

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 96 sen, atau 1,2 persen, menjadi USD81,24 per barel. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 65 sen, atau 0,8 persen, menjadi USD79,01 per barel. WTI juga jatuh selama sesi tersebut ke tingkat terendah sejak awal bulan lalu di USD77,08.

BACA JUGA   PDSI Raih Penghargaan dari Pertamina EP Zona 13 Berkat Operasi Pengeboran Tanpa Insiden

Demikian mengutip laporan  Reuters,  di New York, Kamis (18/11/2021) atau Jumat (19/11/2021) pagi WIB. 
Pelepasan cadangan minyak, meski hanya dari Amerika Serikat dan China, kemungkinan akan mendorong harga lebih rendah setidaknya untuk sementara.

Pada Oktober, harga mencapai tertinggi tujuh tahun karena pasar fokus pada rebound cepat dalam permintaan ketika lebih banyak orang menerima vaksinasi Covid-19 dan langkah penguncian dicabut atau dilonggarkan.

Harga menguat karena permintaan meningkat dan Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang disebut OPEC Plus, memutuskan untuk menaikkan produksi secara perlahan.

Badan Energi Internasional dan OPEC mengatakan lebih banyak pasokan akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang, tetapi Washington mendesak untuk laju yang lebih cepat.

Pelepasan cadangan yang diusulkan tersebut merupakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi OPEC, karena melibatkan importir utama China.

Biro cadangan negara China mengatakan sedang mengerjakan pelepasan cadangan minyak mentah meski menolak untuk mengomentari permintaan Amerika.

Pejabat kementerian industri Jepang mengatakan Amerika Serikat meminta kerja sama Tokyo dalam menangani harga minyak yang lebih tinggi. Tetapi hukum Jepang melarang penggunaan cadangan untuk menurunkan harga.

BACA JUGA   Gas dari Singapura, Buat Indonesia! Ini Strategi Cerdik Pertamina

Sementara, pejabat Korea Selatan mengatakan sedang meninjau permintaan Amerika untuk melepaskan beberapa cadangan minyak, tetapi menambahkan itu hanya bisa merilisnya jika terjadi ketidakseimbangan pasokan. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *