Logo SitusEnergi
Harga Melejit, Produsen Batubara Akui Panen Berkah Harga Melejit, Produsen Batubara Akui Panen Berkah
Jakarta, Situsenergi.com Produsen batubara dalam negeri saat ini tengah menikmati berkah dari kenaikan harga batubara. Tercatat harga batubara sudah mencapai USD375 per ton. Hal... Harga Melejit, Produsen Batubara Akui Panen Berkah

Jakarta, Situsenergi.com

Produsen batubara dalam negeri saat ini tengah menikmati berkah dari kenaikan harga batubara. Tercatat harga batubara sudah mencapai USD375 per ton. Hal ini menjadikan para perusahaan penambang batubara berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi untuk dijual di pasar internasional.

Direktur Eksekutif Asosiasi Penambang Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia, mengatakan bahwa tingginya harga batubara saat ini menjadi momentum bagi pelaku usaha untuk menggenjot produksinya. Hal itu diperlukan untuk mengimbangi anjloknya harga di awal tahun 2022 lalu sebagai akibat pelarangan ekspor batubara.

“Ini berkah yang jarang terjadi sehingga harus dimaksimalkan, sebab di awal tahun 2022 sempat dihentikan kegiatan ekspor yang tentu berdampak ke produksi. Oleh sebab itu perusahaan memaksimalkan kesempatan ini untuk memacu produksi meski di tengah banyak hambatan,” ucap Hendra dalam keterangannya, Kamis (11/8/2022).

Berdasarkan catatan dari Kementerian ESDM, realisasi produksi batubara hingga 10 Agustus 2022 mencapai 382,29 juta ton. Sementara target produksi yang ditetapkan pemerintah tahun ini sebanyak 663 juta ton. Dari sisi pemenuhan kebutuhan batubara domestik hingga periode 10 Agustus 2022 mencapai 105,55 juta ton.

BACA JUGA   PLN EPI Pastikan Pasokan Energi Primer Aman Selama Lebaran 2025

Kemudian untuk ekspor batubara pada periode itu telah mencapai 139,27 juta ton. Lalu realisasi kebutuhan DMO (domestik market obligation) untuk pemenuhan pembangkit listrik PLN baru mencapai 54,05 juta ton.

“Anggota APBI yang punya kontrak dengan PLN mereka telah melaksanakan kewajibannya (memenuhi DMO) tapi bagaimana dengan ratusan penambang lain?,” ucapnya.

Terkait dengan optimalisasi produksi, Hendra mengakui bahwa saat ini anggota APBI terbentur dengan cuaca dan keterbatasan alat produksi khususnya alat berat. Meski begitu dia optimis target produksi batubara di tahun ini akan tercapai. 

“Kesulitan kita ada di alat berat dan cuaca. Perusahaan berusaha capai target produksi untuk mengkompensasi kejadian di awal tahun lalu. Kita saat ini hanya bergantung kepada produsen alat berat (untuk dongkrak produksi),” pungkas dia. (DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *