Logo SitusEnergi
Harga BBM Nonsubsidi Disesuaikan Lagi, Energy Watch: Itu Hal yang Wajar Harga BBM Nonsubsidi Disesuaikan Lagi, Energy Watch: Itu Hal yang Wajar
Jakarta, Situsenergi.com Terhitung mulai 1 November 2022, harga BBM nonsubsidi Pertamina di Sumatera dan Jawa berubah, diantaranya ada produk yang harganya naik, namun ada... Harga BBM Nonsubsidi Disesuaikan Lagi, Energy Watch: Itu Hal yang Wajar

Jakarta, Situsenergi.com

Terhitung mulai 1 November 2022, harga BBM nonsubsidi Pertamina di Sumatera dan Jawa berubah, diantaranya ada produk yang harganya naik, namun ada juga yang turun.

Menurut Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan, adanya perubahan harga BBM nonsubsidi tersebut adalah sesuatu yang wajar mengingat hal itu dilakukan sesuai dengan formulasi KepMen ESDM ESDM 62/2020.

Ll”Penurunan harga Pertamax Turbo dan kenaikan harga Pertamina Dex dan Dexlite adalah wajar mengingat badan usaha melakukan evaluasi harga sesuai dengan formulasi KepMen ESDM 62/2020,” kata Mamit kepada situsenergi.com, Selasa (01/11/2022).

“Dalam KepMen tersebut perhitungan menggunakan rata-rata harga publikasi MOPS atau Argus, dengan satuan USD/barel periode tanggal 25 pada 2 (dua) bulan sebelumnya, sampai dengan tanggal 24 pada 1 (satu) bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan,” sambung Mamit.

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa naiknya harga produk gasoil sepertinya dipengaruhi oleh biaya cracking di refinery yang masih cukup tinggi mengingat kompleksitas untuk mengolah gasoil lebih kompleks dibanding gasoline.

“Masyarakat kita harus mulai terbiasa dengan dalam melihat naik dan turunnya harga BBM di Indonesia,” ujarnya.

Sebagai badan usaha, Mamit yakin Pertamina masih mendapatkan keuntungan dari BBM umum ini. Sehingga cukup berat jika dari BBM umum ini mereka mengalami kerugian mengingat BBM umum jumlah konsumsinya tidak signifikan dibanding BBM JBT dan JBKP.

“Apalagi BBM 7 umum ini tidak ada subsidi atau kompensasi yang juga pemerintah kepada pertamina,” pungkasnya.

Sebelumnya, seperti dikutip dari website resmi Pertamina, Senin (31/10/2022), di Provinsi Aceh harga Pertamax Turbo di Aceh turun menjadi Rp 14.300 dari awalnya Rp 14.950 per liter. Dexlite naik menjadi Rp 18.000 dari awalnya Rp 17.800 per liter. Pertamina Dex ikut naik jadi Rp 18.550 dari awalnya Rp 18.100 per liter.

BACA JUGA   SME’s HUB ASEAN Summit, Momentum UMKM Pertamina Menuju Pasar Internasional

Di Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat, harga Pertamax Turbo juga turun menjadi Rp 14.600 dari sebelumnya Rp 15.250 per liter. Sementara Dexlite naik menjadi Rp 18.350 dari awalnya Rp 18.100 per liter. Kemudian, Pertamina Dex menjadi Rp 18.950, naik dari awalnya Rp 18.400 per liter.

Kemudian di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan Batam, Pertamax Turbo turun menjadi Rp 14.900 dari awalnya Rp 15.500 per liter. Kemudian Dexlite naik menjadi Rp 18.700 dari awalnya Rp 18.400 per liter. Pertamina Dex juga naik menjadi Rp 19.350 dari sebelumnya Rp 18.700 per liter.

Selanjutnya di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Belitung, dan Lampung, Pertamax Turbo turun menjadi Rp 14.600 dari awalnya Rp 15.250 per liter. Kemudian Dexlite naik dari Rp 18.100 menjadi Rp 18.350 per liter. Lalu, Pertamina Dex juga naik menjadi Rp 18.950 dari awalnya cuma Rp 18.400 per liter.

Di Bengkulu, Pertamax Turbo turun menjadi Rp 14.900 dari awalnya Rp 15.550 per liter. Kemudian, Dexlite naik menjadi Rp 18.700 dari sebelumnya hanya Rp 18.400 per liter. Sementara itu, Pertamina Dex naik menjadi Rp 19.350 per liter.

BACA JUGA   Kinerja Sektor Migas Mei 2022 Lalu Moncer, Ekspor Tumbuh Positif

Di Pulau Jawa, mulai dari Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur harga Pertamax Turbo turun menjadi Rp 14.300 dari awalnya Rp 14.950 per liter. Harga Dexlite naik menjadi Rp 18.000 dari awalnya Rp 17.800 per liter. Terakhir, harga Pertamina Dex naik menjadi Rp 18.550 dari awalnya cuma Rp 18.100 per liter.(SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *