GM MOR V: Natal dan Tahun Baru, Konsumsi BBM Naik 1 %
ENERGI December 21, 2017 Editor SitusEnergi 0
Jakarta, situsenergy.com
Pertamina MOR V memprediksi, menjelang perayaan Natal 2017 hingga Tahun Baru 2018 nanti, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara akan mengali kenaikan sekitar 1%
Menurut General Manager Pertamina MOR V, Ibnu Chouldum, kenaikan itu terjadi untuk semua jenis BBM seperti Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.
“Dalam sehari konsumsi normal di Jatim untuk Premium 3.624 kiloliter (kl) per hari akan naik menjadi 3.679 kl perhari, Pertalite 5.694 kl per hari menjadi 5.791 kl per hari, Pertamax 3.000 kl perhari menjadi 3.030 kl per hari, Pertamax Turbo 125 kl per hari menjadi 126 kl perhari,” katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima situsenergy.com di Jakarta, Rabu (20/12) malam.
Sedangkan Solar, Dexlite serta Pertamina Dex mengalami penurunan sekitar 4%. Solar konsumsi normal harian dari 5.482 kl per hari menjadi 5.262 kl per hari, Dexlite 121 kl pwr hari menjadi 116 kl per hari dan Pertamina Dex dari 90 kl per hari menjadi 86 kl per hari. “Puncak konsumsi BBM kami perkirakan terjadi pada tanggal 23 Desember 2017,” ucapnya.
Lebih jauh ia mengatakan, untuk mengantisipasi kemacetan yang berpotensi terjadi di titik wisata, pihaknya akan menyiagakan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kantong. Diantaranya di SPBU Lumajang, SPBU Jember Selatan, SPBU Batu, SPBU Probolinggo dan SPBU Pepen.
Selain itu, pihaknya juga akan menyiagakan 1 unit mobil dispencing di Malang dan kios-kios BBK di exit tol Krian serta rest area tol Kedungmlati, Jombang – Mojokerto. “Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga sama seperti di Jatim, yakni mengalami kenaikan konsumsi BBM sekitar 1%,” tukas Ibnu.
Sementara untuk memperlancar pasokan BBM, Pertamina juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas sejak tanggal 18 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018. Tim Satgas ini berperan khusus dalam memantau penyaluran BBM mulai dari penguatan stok, kelancaran distribusi di jalan raya hingga pemantauan kondisi di lapangan.
“Sehingga, ketersediaan BBM di masyarakat dapat terpenuhi. Tapi di wilayah kami memang tidak pernah ada kelangkaan BBM. Kalau keterlambatan pasokan itu iya,” ujarnya.(adi)
No comments so far.
Be first to leave comment below.