Logo SitusEnergi
Gara-Gara Rupiah dan Harga Minyak Dunia, Pendapatan Pajak Sektor Migas Drop Gara-Gara Rupiah dan Harga Minyak Dunia, Pendapatan Pajak Sektor Migas Drop
Jakarta, Situsenergy.com – Penerimaan negara dari sektor minyak dan gas (migas) saat ini mencapai Rp6,6 triliun. Realisasi ini setara 11,6 persen dari target APBN... Gara-Gara Rupiah dan Harga Minyak Dunia, Pendapatan Pajak Sektor Migas Drop

Jakarta, Situsenergy.com – Penerimaan negara dari sektor minyak dan gas (migas) saat ini mencapai Rp6,6 triliun. Realisasi ini setara 11,6 persen dari target APBN 2020 yang ditetapkan sebesar Rp57,4 triliun. Sementara pendapatan dari sektor non migas mencapai Rp146,3 triliun atau setara 9,3 persen dari target Rp1.585,1 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa realisasi pendapatan dari sektor pajak anjlok drastis jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Tercatat pada periode tersebut pajak yang didapatkan dari sektor migas mencapai Rp10,5 triliun atau 15,9 persen dari target APBN 2019 sebesar Rp66,2 triliun. Menurutnya penurunan pendapatan pajak dari sektor migas dipengaruhi oleh tertekannya harga minyak dunia.

Hingga tanggal 12 Maret 2020, harga minyak WTI menjadi USD31,50 per barel dari harga yang berlaku pada 28 Februari 2020 sebesar USD44,76 per barel. Sementara minyak Brent semula USD50,02 per barel menjadi USD31,23 per barel.

“Selain karena faktor harga penurunan pendapatan dari migas juga karena lifting lebih rendah dari tahun lalu. Ini yang menyebabkan mengapa penerimaan pajak dari migas kita drop sangat dalam dari tahun lalu, kami rasakan penerimaan sangat tajam dari migas, sementara non migas masih cukup baik,” kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya, Rabu (18/3).

BACA JUGA   Ultah Ke-17, PDSI Rayakan dengan Donor Darah: Biar Nggak Cuma Tiup Lilin

Penerimaan pajak dari sektor migas juga diombang-ambingkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang terus terjadi. Hingga Februari 2020 nilai tukar rupiah end of periode (eop) mencapai Rp15.083 per dolar USD.

“Ini menyebabkan penerimaan pajak PPh migas kita drop sangat dalam minus 36,8 persen dari tahun lalu,” ujarnya.

Sementara itu terkait dengan penerimaan negara dari sektor pajak hingga saat ini sebesar Rp178 triliun. Jumlah ini setara 9,5 persen dari target APBN 2020 sebesar Rp1.865,7 triliun. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *