Gara-Gara Corona, PTBA Bakal Revisi Target Bisnisnya Tahun Ini

Jakarta, situsenergy.com

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sedang menyiapkan revisi target dan strategi bisnis di tahun ini akibat adanya virus corona yang mewabah di Indonesia. Pada triwulan I 2020, wabah corona memang belum terlalu berdampak pada bisnis perseroan. Namun diperkirakan jika virus ini masih terus berlanjut pada triwulan II dan seterusnya bisa berpengaruh buruk pada kinerja PTBA. Oleh sebab itu diperlukan target-target baru yang realistis untuk menghadapi situasi yang tidak menentu seperti saat ini.

Sekretaris Perusahaan, Hadis Surya Palapa, mengatakan meski sudah mulai membahas revisi target, namun pihaknya enggan membeberkan secara detail terkait hal itu. Pasalnya saat ini sedang dalam proses pembahasan dan belum final. Hadis hanya memaparkan target-target perseroan sebelum adanya wabah corona.

Dalam RKAP 2020 (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) telah ditentukan produksi batubara sebesar 30,3 juta ton atau naik 4 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 29,1 juta ton. Untuk target angkutan pada 2020 menjadi 27,5 juta ton atau meningkat 13 persen dari realisasi angkutan kereta api tahun 2019. Target ini adalah sebelum adanya revisi yang rencananya baru akan disampaikan ke publik pada laporan triwulan II 2020 mendatang.

“Untuk target volume penjualan batubara full year 2020 yaitu 29,9 juta ton, yang terdiri dari penjualan batubara domestik sebesar 21,7 juta ton dan penjualan batubara ekspor sebesar 8,2 juta ton. Secara total sebesar 29,9 juta ton atau meningkat 8 persen dari realisasi penjualan batubara tahun 2019,” kata Hadis dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/5).

Sementara itu untuk program gasifikasi batubara sebagai upaya pengembangan usaha hilirisasi, mulai tahun 2020 ini akan masuk dalam tahap rancangan enjiniring lebih detil untuk persiapan pembangunan pabrik Coal To Chemicals setelah seluruh persyaratan pra konstruksi sudah dipenuhi. Pabrik ini ditargetkan mulai berproduksi komersial pada tahun 2025 dengan konsumsi batubara sekitar 6 juta ton per tahun selama minimal 20 tahun.

Kemudian proyek pembangunan PLTU Sumsel 8 berkapasitas 2×620 MW yang berada di Muara Enim, Sumatera Selatan akan terus berlanjut. Proyek ini merupakan konsorsium antara PTBA (45 persen) dengan China Huadian Hongkong Company Ltd (55 persen dengan nama perusahaan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Untuk Commercial Operation Date (COD) ditargetkan pada tahun 2021 untuk Unit I dan tahun 2022 untuk Unit II dengan total kebutuhan batubara sebesar 5,4 juta ton per tahun.

“Proyek PLTU ini bernilai investasi sebesar USD1,68 miliar ini dengan skema pembiayaan equity 25 persen dan debt 75 persen. Sampai dengan berakhirnya periode triwulan pertama 2020 ini, progress pekerjaan telah mencapai sekitar 35 persen,” ulasnya.

Lebih lanjut, PTBA juga merencanakan untuk mengembangkan sumber energi terbarukan dengan membangun Rooftop Solar Photovoltaic atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lingkungan AP II yaitu di Bandara Soetta berkapasitas 241 Kwp. Direncanakan proyek ini sudah bisa beroperasi pada tahun 2020 ini. Upaya ini sebagai bagian dari rencana berikutnya berupa pengembangan PLTS di bandara-bandara lainnya yang dikelola AP II. (DIN/rif)