Logo SitusEnergi
Gak Cuma Indonesia, Negara Lain Juga Masih Tergantung Batu Bara Kok.. Gak Cuma Indonesia, Negara Lain Juga Masih Tergantung Batu Bara Kok..
Jakarta, Situsenergi.com  Banyak negara di dunia, ternyata masih sangat tergantung dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), terutama di wilayah Asia Pacific. Bahkan, kapasitas batu... Gak Cuma Indonesia, Negara Lain Juga Masih Tergantung Batu Bara Kok..

Jakarta, Situsenergi.com 

Banyak negara di dunia, ternyata masih sangat tergantung dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), terutama di wilayah Asia Pacific. Bahkan, kapasitas batu bara dan pembangkit listrik terbesar di dunia saat ini yaitu di Asia Pacific yang mencapai 76 persen. 


Hal itu disampaikan oleh Direktur Jendral Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin, dalam diskusi virtual, Senin (26/7/2021) malam. 


Penambahan kapasitas PLTU di Asia Pacific, kata Ridwan, masih akan berlanjut hingga 2040 karena rencana  pengembangannya disebut bisa mencapai 94 persen dari total PLTU di seluruh dunia. 


“Wilayah Asia Timur-Selatan memiliki permintaan listrik yang tinggi. Beberapa negara memiliki rencana pengembangan PLTU, padahal kapasitas eksisting juga sudah tinggi,” ungkap Ridwan. 


Menurutnya, tanpa mempertimbangkan rencana pengembangan, emisi di wilayah Asia Pacific akan terus meningkat sampai tahun 2040. 


“Karena 60 persen cadangan batu bara berada di Asia Pacific, kemudian tingginya ketergantungan pendapatan negara dari ekspor batu bara, contohnya Indonesia yang PNBP 2020 dari sektor ini mencapai Rp26 triliun,” ungkapnya. 


Selain itu, lanjut Ridwan, pengaruh geopolitik negara China, Jepang, Korea dan India yang sangat bergantung dengan batu bara. 


“Nah, realitanya saat ini terjadi perlambatan pemanfaatan EBT (Energi Baru Terbarukan), yang mana hal ini bertolak belakang dengan Paris Agreement,” pungkasnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *