Logo SitusEnergi
FSPPB Ungkap Ada Skenario Besar Di Balik Kenaikan Harga Pertamax FSPPB Ungkap Ada Skenario Besar Di Balik Kenaikan Harga Pertamax
Jakarya, Situsenergi.com Naiknya harga BBM jenis Pertamax pada 1 April 2022 menyisakan isu yang mengejutkan. Diketahui ada skenario besar yang dicium oleh Federasi Serikat... FSPPB Ungkap Ada Skenario Besar Di Balik Kenaikan Harga Pertamax

Jakarya, Situsenergi.com

Naiknya harga BBM jenis Pertamax pada 1 April 2022 menyisakan isu yang mengejutkan. Diketahui ada skenario besar yang dicium oleh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) dimana PT Pertamina (Persero) sebagai penyedia BBM akan digantikan oleh entitas global atau swasta.

Oleh sebab itu saat terjadi kenaikan harga Pertamax, sesaat kemudian masyarakat beralih ke BBM jenis pertalite. Namun narasi yang dibangun oleh sekelompok orang tertentu menyebutkan bahwa terjadi antrian yang mengular untuk pengisian BBM jenis pertalite di berbagai SPBU. Antrian yang panjang itu dinarasikan bahwa BBM jenis pertalite mulai langka sehingga tidak sedikit masyarakat yang panik.

Menanggapi hal itu Presiden FSPPB, Arie Gumilar menyatakan bahwa memang ada skenario global yang ingin mengobok-obok Pertamina dengan memainkan isu kelangkaan BBM jenis Pertalite di saat harga BBM jenis Pertamax naik. Pihak-pihak tersebut ingin agar Pertamina menjadi biang dari kekisruhan yang timbul dari kenaikan harga Pertamax.

“Seolah – olah yang menjadi sorotan adalah Pertamina yang salah dan lain sebagainya. Ini skenario global yang ingin sudutkan Pertamina seolah – olah Pertamina tidak mampu dalam menyediakan BBM sehingga nanti akan digantikan oleh pemain global atau swasta,” ujar Arie Gumilar usai melaksanakan kegiatan buka puasa bersama awak media di Jakarta, Kamis (14/4/2022).

Arie menegaskan apabila sampai terjadi peran Pertamina oleh badan usaha asing atau swasta, maka dipastikan rakyat Indonesia akan dirugikan. Sebab tidak ada lagi kekuasaan bagi pemerintah untuk melindungi rakyatnya karena harga-harga komoditas strategis seperti BBM akan ditentukan oleh mekanisme pasar.

BACA JUGA   UMKM Perempuan Lombok Dapat Ilmu Branding, Selvi Gibran: Saatnya Naik Kelas!

“Ketika pemain global itu masuk di sektor energi ini, maka akan dikuasai kapitalis atau swasta sehingga rakyat akan menderita. Ini yang selalu FSPPB perjuangkan bagiamana ada kedaulatan energi di tangan anak bangsa dan bagaimana mempertahankan kelangsungan bisnis Pertamina,” tukas Arie.

Arie bersyukur bahwa narasi negatif itu tidak cukup ampuh memprovokasi masyarakat. Menurutnya kenaikan harga BBM jenis Pertamax awal bulan lalu itu cukup disadari oleh mayoritas konsumen karena faktor tingginya harga minyak dunia yang mencapai lebih dari USD100 per barel. Sementara untuk terjadinya peralihan pengguna BBM jenis Pertamax ke Pertalite saat kenaikan harga itu dinilai hanya sedikit porsinya.

“Konsumsi Pertamax itu hanya 17 persen saja dan saat harga naik hanya sekitar 3-5 persen saja yang bermigrasi pindah ke peralite, makanya pada saat kenaikan harga pertalite seolah olah jadi langka. Saya nilai ini kejadian sesaat karena pengguna Pertamax sebelumnya bukan karena harga tapi karena melihat kualitas dan standar spesifikasi yang dibutuhkan kendaraannya,” pungkas Ari. (DIN/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *