Home ENERGI Freeport Segera Teken Komitmen Pendanaan untuk Smelter
ENERGI

Freeport Segera Teken Komitmen Pendanaan untuk Smelter

Share
Share

Jakarta, situsenergy.com

PT Freeport Indonesia dalam waktu dekat segera meneken komitmen pendanaan untuk membiayai pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) konsentrat tembaga di Gresik, Jawa Timur yang membutuhkan dana sekitar US$2,7 miliar.

“Dalam waktu dekat ada signing,” kata juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama di Jakarta, Senin (18/11). Namun Riza belum bersedia mengungkapkan jumlah bank serta nilai dana yang bakal dikucurkan.
Dia memastikan pembangunan smelter terus berjalan meski belum mengantongi pinjaman dari perbankan. Hal ini mengingat pemerintah terus memonitor progres pembangunan smelter yang dievaluasi setiap enam bulan. Saat ini pembiayaan smelter masih ditopang dari dana internal.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saefulhak sebelumnya mengatakan pembangunan smelter Freeport setiap enam bulan dievaluasi perkembangannya. Verifikasi pembangunan smelter itu dilakukan oleh surveyor independen. “Biaya yang telah dibelanjakan oleh PTFI sampai dengan akhir Juli 2019 adalah sebesar $151,7 juta,” ujarnya.

Yunus menuturkan kemajuan fisik smelter mencapai 3,212%. Hasil verifikasi itu melampaui target pembangunan smelter per enam bulan. Adapun rencana pembangunan itu 2,76%. Dia mengungkapkan progres smelter memasuki tahap pematangan lahan. ” Kemajuan fisik yang dicapai ini lebih tinggi 116% dari rencana sekitar,” ujarnya.

Smelter Freeport berlokasi di kawasan industri Gresik, Jawa Timur ( java Integrated Industrial and Port Estate/JIIPE). Desain smelter yang dibangun kini terintegrasi dengan fasilitas pemurnian anoda slime. Kapasitas smelter anoda slime itu mencapai 6.000 ton. Penambahan fasilitas anoda slime itu membuat investasi smelter membengkak menjadi US$2,7 miliar dari sebelumnya US$2,1 miliar.

Dalam pembangunan smelter anoda slime itu, PT Smelting menjadi pemasok anoda slime sekitar 2.000 ton. Anoda slime merupakan produk samping dari pemurnian konsentrat tembaga. Sejak awal 2017 lalu, anoda slime masuk dalam jenis mineral yang harus dimurnikan di dalam negeri. Oleh sebab itu diberi waktu hingga 2022 untuk menyelesaikan smelter. (ert)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...