Logo SitusEnergi
ESDM : Mandatory B20 Sukses Tekan Impor Minyak 2,9 Juta kl Di Semester I ESDM : Mandatory B20 Sukses Tekan Impor Minyak 2,9 Juta kl Di Semester I
Jakarta, SitusEnergy.com Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Sutijastoto mengatakan, program mandatori bahan bakar nabati 20 persen atau biodiesel... ESDM : Mandatory B20 Sukses Tekan Impor Minyak 2,9 Juta kl Di Semester I

Jakarta, SitusEnergy.com

Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Sutijastoto mengatakan, program mandatori bahan bakar nabati 20 persen atau biodiesel B20 sukses mengurangi impor minyak hingga 2,9 juta kiloliter (kl) sepanjang semester pertama tahun 2019.

“Angka ini sama dengan 47 persen dari target 50 persen pengurangan impor per semester,” ujar Sutijastoto di Jakarta, Kamis (11/7).

Ia mengatakan, saat ini Kementerian ESDM sedang melakukan ujicoba penerapan B30. Menurutnya, jika program B30 sudah berjalan pada 2020, maka angka penghematan impor minyak bisa mencapai 10 juta kiloliter pertahun.

“Kalau B20 kan 5 juta kl setahun, B30 bisa sampai 10 juta kl setahun,” tuturnya.

Selain itu, jika program B30 berhasil, Kementerian ESDM kemudian akan m ngembangkan green fuel 100 persen, green gasoline serta green avtur. Menurut Sutijastoto, nantinya Pertamina juga akan membangun kilang minyak khusus pengolahan crude palm oil (CPO). Rencananya akan ada sembilan kilang CPO yang akan dibangun untuk pengembangan green fuel.

“Kalau kilang sekarang kan mengolah crude petroleum oil, kedepan kita akan mengolah crude palm oil, nah ini nantinya 100 persen CPO. nah kalau ini semua berhasil Dan pilot project Pertamina berhasil. Jadi saat semua berhasil Pertamina sudah merencanakan untuk membangun 9 kilang untuk b100 dan juga investor-investor banyak yang tertarik terutama industri kelapa sawit,” jelasnya.

BACA JUGA   Pefindo Naikkan Rating Elnusa ke idAA+, Outlook Stabil

Sutijastoto menambahkan, untuk pembangunan kilang, diprediksi akan rampung dalam 1 hingga 2 tahun kedepan. “Dengan program ini, selain dapat menurunkan impor minyak, terutama solar, juga dapat mengembalikan kestabilan harga kelapa sawit yang akhir-akhir ini terjun bebas,” pungkasnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *