


Jakarta, Situsenergi.com
PT Energia Prima Nusantara (EPN) mengakuisisi 21,61 saham milik ACEI Singapore Holding Private Ltd. (ACEI) pada PT Arkora Hydro Tbk. Dalam aksi korporasi ini, EPN yang juga sebagai anak perusahaan PT United Tractors Tbk ini merogoh kocek sebanyak Rp176,55 miliar untuk pembelian 632.801.893 lembar saham.
Pembelian saham tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Shares Sale and Purchase Agreement/ CSPA). Langkah strategis United Tractors dalam diversifikasi bisnis melalui pembelian saham ini merupakan wujud dari komitmen perusahaan untuk menerapkan prinsip ESG. Selain itu juga untuk memperkuat posisi United Tractors dalam bisnis berkelanjutan.
“Setelah selesai dilakukannya pembelian saham milik ACEI, maka 21,61% saham Arkora akan beralih kepada EPN. Ditambah saham yang telah dimiliki sebelumnya melalui pengambilbagian saat proses penawaran umum perdana Arkora, EPN akan memiliki saham di Arkora secara langsung dan tidak langsung sebesar 922.173.893 lembar saham atau setara dengan 31,49%,” ujar Corporate Secretary PT United Tractors Tbk, Sara Loebis dalam keterangannya, Senin (8/8/2022).
Investasi United Tractors pada Arkora ini diklaim sejalan dengan strategi pengembangan usaha perseroan. Diketahui saat ini perseroan telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai salah satu strategi transisi di bidang energi untuk menuju bisnis yang berkelanjutan. Perseroan berharap investasi ini akan mempercepat pengembangan bisnis EBT dalam portofolio.
“Investasi ini merupakan salah satu bentuk ekspansi yang mengedepankan penciptaan nilai tambah guna memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan perseroan dan memberikan dampak baik untuk masyarakat dan lingkungan,” sambungnya.
Seperti diketahui Arkora adalah perusahaan terbuka yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik melalui sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Saat ini Arkora mengoperasikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yaitu PLTM Cikopo 2 di Jawa Barat berkapasitas 7,4 MW dan PLTM Tomasa di Sulawesi Selatan berkapasitas 10 MW.
Selain itu, Arkora memiliki 2 proyek PLTM yang masih dalam tahap konstruksi, yang diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2023 dan 2024. Setelah kedua PLTM ini beroperasi nanti, Arkora akan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 32,8 MW.
Di sisi lain, saat ini EPN sedang membangun PLTM Besai Kemu berkapasitas 7 MW di Lampung, Sumatera yang diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2023. Selain itu, EPN juga menargetkan beberapa proyek PLTM di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW.
Di bidang PLTS, EPN telah memasang Rooftop Solar PV sebesar 6,9 MWp. Diharapkan sepanjang tahun 2022 akan ada penambahan instalasi baru Rooftop Solar PV sebesar 15 MWp dan akan meningkat di tahun-tahun berikutnya.
“Kami senantiasa mengedepankan diversifikasi bisnis sebagai bagian dari penerapan praktik keberlanjutan dan implementasi ESG untuk dapat bersama-sama membangun masa depan bangsa yang lebih baik sekaligus mendukung pemerintah dalam target penurunan emisi karbon,” pungkas dia. (DIN/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.