

Energy Watch: Pengelolaan Utang PLN Harus Lebih Optimal
LISTRIKOPINI June 8, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menanggapi positif penjelasan Manajemen PT PLN (Persero) terkait jumlah utang perseroan yang dilaporkan mencapai lebih dari Rp500 triliun.
Menurut Mamit, cukup logis bahwa perseroan mengeluarkan modal yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir untuk membangun infrastruktur. Terlebih, dalam kurun waktu lima tahun terakhir rasio elektrifikasi meningkat sangat signifikan.
“Terkait dengan kinerja PLN selama 5 tahun terakhir saya melihatnya memang cukup bagus. PLN sudah berhasil meningkat kapasitas pembangkit dan juga rasio elektrifikasi selama 5 tahun terakhir. Dengan demikian, pengelolaan keuangan PLN yang berasal dari berbagai macam sumber termasuk juga pinjaman bisa dioptimalisasikan dalam peningkatan dan pelayanan kepada masyarakat serta menjaga iklim investasi karena ketersediaan listrik yang handal dan memadai,” ujar Mamit kepada Situsenergi.com, saat dihubungi pada Selasa (8/6/2021).
Mamit mengakui, saat ini listrik merupakan hal utama dalam investasi dan pertumbuhan ekonomi, tanpa ada pasokan listrik maka perekonomian dan investasi bisa terganggu.
“Jadi,apa yang dilakukan oleh PLN saat ini saya kira sudah tepat, meskipun tingkat konsumsi listrik mengalami penurunan dan tidak sesuai dengan ekspetasi yang diharapkan,” ujarnya.
Mamit juga menilai, banyaknya pertanyaan terkait lonjakan utang PLN sudah mampu dijawab oleh manajemen. Hanya saja memang, pengelolaan utang PLN kedepan harus lebih baik lagi agar kinerja perseroan bisa optimal, termasuk juga pelaksanaan tugas-tugas dari pemerintah yang bisa dijalankan dengan baik.
“Dengan adanya penjelasan melalui pengelolaan keuangan yang cukup jelas dan prudent, seharusnya pertanyaan itu bisa terjawab. Memang masih banyak PR bagi PLN ke depannya bagaimana bisa terus mengurangi beban hutang tetapi disisi lain harus menjaga keandalan listrik dan pelayanan bagi masyarakat. PLN juga masih bisa memberikan konstribusi positif ke negara dengan pembayaran pajak-pajak maupun PNBP,” tuturnya.
“Diharapkan,pengelolaan keuangan akan semakin transparan lagi ke depannya sehingga tidak timbul pertanyaan di masyarakat,” sambungnya lagi.
Sebelumnya, Manajemen PT PLN (Persero) buka suara terkait utang perusahaan yang menumpuk hingga Rp500 triliun dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. PLN menyebut, utang tersebut digunakan untuk pembiayaan proyek infrastruktur kelistrikan yang sejak tahun tahun 2015 meningkat signifikan.
“Dalam beberapa tahun terakhir, investasi PLN, khususnya untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan meningkat secara drastis hal ini seiring dengan mandat PLN sebagaimana amanat Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2016 untuk Percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan,” ujar EVP Corcom PLN, Agung Murdifi kepada awak media, Selasa (8/6). (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.