

Energy Watch: Langkah PLN Untuk Dukung Holding Geothermal Tepat
ENERGI TERBARUKAN August 7, 2021 manageweb01 0

Jakarta, Situsenergi.com
Langkah PT PLN (Persero) untuk memberikan dukungannya terhadap rencana Holding Geothermal Indonesia atau holding panas bumi dianggap tepat. Holding tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk mengkonsolidasikan entitas panas bumi agar menjadi kuat, untuk nantinya menggarap potensi yang ada di Indonesia yang jumlahnya disinyalir mencapai 25 GW.
“Terkait pembentukan holding panas bumi, saya melihatnya merupakan upaya untuk mengkonsolidasikan entitas usaha-usaha panas bumi dalam holding ini. Harapannya, bahwa terbentuknya holding ini maka potensi panas bumi bisa di optimalisasikan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan kepada Situsenergi.com, Sabtu (7/8/2021).

Mamit mengatakan, langkah PLN dalam mendukung panas bumi merupakan langkah yang sudah tepat dan membuktikan komitmen PLN ke depan untuk menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan. PLN, kata Mamit, juga sudah mempunyai rencana untuk mempensiunkan PLTU mereka secara bertahap, bahkan pada tahun 2060 akan ke nett zero emission.
“Semua itu bisa dilakukan dengan komitmen pemerintah untuk tidak adalagi pemberian ijin pembangunan PLTU setelah 2025. Ke depan, panas bumi akan menjadi salah satu tulang punggung dalam penggunaan energi yang lebih bersih mengingat potensi kita mencapai 25 GW,” tuturnya.
“Saya hanya mengharapkan, ke depan harga yang dihasilkan dari PLTP ini tidak terlalu mahal sehingga BPP PLN untuk menjual ke masyarakat juga tidak tinggi. Melalui holding ini, diharapkan bisa terbentuk sinergisitas dalam menciptakan dan berinovasi sehingga optimalisasi potensi panas bumi bisa berkembang dan harga yang di jual tidak terlalu besar,” imbuh Mamit.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, memastikan dukungan PLN terhadap rencana pemerintah mengonsolidasikan entitas-entitas usaha yang selama ini mengelola energi panas bumi ke dalam HGI.
Menurutnya, kondisi saat ini potensi energi panas bumi Indonesia mencapai 25 GW, atau setara 40 persen cadangan potensi panas bumi dunia. Namun pemanfaatannya baru sekitar 2,1 GW. Melihat besarnya potensi tersebut diperlukan upaya terobosan untuk mengakselerasi pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik.
“Sebab, tujuan utama dari pembentukan holding ini bukan untuk mengerdilkan satu sama lain, melainkan justru untuk membesarkan setiap entitas dan menggarap potensi panas bumi sebesar-besarnya,” kata Agung dalam keterangannya, Jumat (6/8/2021) kemarin.
Melalui holding ini, lanjut Agung, seluruh sumber daya, aset yang dimiliki oleh setiap entitas, termasuk sumber daya manusia dengan keahlian-keahlian spesifik, akan tetap dioptimalkan. Proses ini akan menghasilkan holding panas bumi yang jauh lebih besar daripada yang sekarang ada.
Agung menambahkan, rencana pemerintah membentuk Holding Panas Bumi tersebut juga sesuai dengan Transformasi PLN dalam pilar Green yang dicanangkan sejak 21 April 2020. PLN terus mendukung transisi energi di Indonesia dengan gencar mengembangkan pembangkit energi baru terbarukan yang ramah lingkungan, salah satunya panas bumi.
“PLN tentunya akan mendukung keputusan Pemerintah. Harapannya pembentukan holding ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi negara dan masyarakat,” pungkas Agung. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.