Logo SitusEnergi
Energy Watch : Digitalisasi Akan Membuat Pertamina Menjadi Lebih Transparan Energy Watch : Digitalisasi Akan Membuat Pertamina Menjadi Lebih Transparan
Jakarta, Situsenergy.com Energy Watch mengapresiasi langkah PT Pertamina (Persero) yang telah melakukan lompatan besar melalui proses digitalisasi 5.518 SPBU di seluruh Indonesia. Terlebih, Pertamina... Energy Watch : Digitalisasi Akan Membuat Pertamina Menjadi Lebih Transparan

Jakarta, Situsenergy.com

Energy Watch mengapresiasi langkah PT Pertamina (Persero) yang telah melakukan lompatan besar melalui proses digitalisasi 5.518 SPBU di seluruh Indonesia. Terlebih, Pertamina juga melakukan digitalisasi tak hanya di lini Downstream saja, melainkan juga Midstream, Upstream hingga Corporate.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, digitalisasi yang dilakukan oleh Pertamina pada masa pandemi seperti ini, bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Menurutnya, pencapaian yang telah dilakukan di sepanjang 2020 adalah hal luar biasa yang patut diapresiasi.

“Sebelumnya saya mengapresiasi langkah Pertamina yang sudah melakukan proses digitilisasi sebanya 5.518 SPBU di seluruh Indonesia. Proses digitilisasi ini sangat tidak mudah apalagi ditengah kondisi pandemik ini yang pergerakan sangat terbatas. Belum lagi karakter nozzle dari setiap SPBU itu berbeda bahkan rusak sehingga harus diperbaiki agar bisa terintegrasi,” ujar Mamit Setiawan kepada Situsenergy.com saat dihubungi pada Rabu (20/1/2021).

Menurut Mamit, ditengah kondisi teknologi saat ini proses digitalisasi merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Selain peningkatan pelayanan, digitalisasi juga dipercaya bakal meningkatkan kinerja perseroan, utamanya karena seluruh proses bisa terintegrasi dan dimonitoring secara langsung.

BACA JUGA   FSPPB Desak Pemerintah Evaluasi Masuknya Pertamina ke Danantara: Ada Kekhawatiran Soal Kedaulatan Energi

“Memang sudah seharusnya proses digitilisasi ini dilakukan disemua sektor bisnis Pertamina, baik itu midstream, upstream maupun corporate karena menjadi lebih terkontrol semuanya. Digitilisasi ini diharapkan bisa membuat lebih transparan dan penuh keterbukaan sehingga seharusnya bisa meminimalisir terjadinya kebocoran,” jelasnya.

Adaohn dampak dari minimalisir kebocoran tersebut menurutnya akan  sangat menguntungkan bagi Pertamina maupun Pemerintah. “Jadi semuanya memang tepat sasaran dan peluang pencari rente ini berkurang.

Bagi masyarakat juga saya kira juga  bermanfaat karena mereka bisa mendapatkan takaran yang pas ketika kita menggunakan jasa Pertamina. Tidak ada pengurangan volume yang diterima masyarakat,” tuturnya.

“Masyarakat juga menggunakan bbm sesuai dengan kemampuan mereka dimana bbm subsidi yang untuk masyarakat yang membutuhkan. Disisi lain, melalui digitilisasi ini Pertamina bisa memberikan gimik-gimik bagi konsumen agar bisa menjadi loyal,” sambungnya lagi.

Sebagaimana diketahui, di 2020 Pertamina berhasil melakukan digitalisasi terhadap 5.518 SPBU di seluruh Indonesia. Program digitalisasi kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan sistem baru yakni Autoplenishment dan Prepurchase di seluruh SPBU. Sistem baru ini donitor dari Command Operation Center Digitalisasi di Telkom Legok, Tangerang, Banten. (SNU/RIF)

BACA JUGA   Pertamina Pastikan Pasokan Energi Aman Selama Idulfitri 2025

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *