Elnusa Cetak Laba Rp336 Miliar di Semester I 2025, Pendapatan Naik Tipis

Jakarta, situsenergi.com

PT Elnusa Tbk (ELSA), emiten jasa energi terintegrasi anak usaha Pertamina, membukukan laba bersih sebesar Rp336,48 miliar pada semester I 2025. Capaian ini mengalami penurunan 24,04% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp442,98 miliar.

Meski demikian, Elnusa tetap mencatat pertumbuhan pendapatan. Hingga 30 Juni 2025, pendapatan konsolidasian perusahaan tercatat sebesar Rp6,96 triliun, naik dari Rp6,31 triliun pada semester I 2024. Kenaikan ini turut mendongkrak laba bruto menjadi Rp724,46 miliar dari sebelumnya Rp668,99 miliar.

Namun, tekanan dari sisi beban pajak penghasilan yang masih tinggi menjadi salah satu faktor utama penyebab penurunan laba bersih di paruh pertama tahun ini.

Laba per Saham dan Posisi Keuangan

Seiring dengan turunnya laba, laba per saham dasar Elnusa juga mengalami koreksi menjadi Rp46,10 dari sebelumnya Rp60,70 per lembar pada semester I 2024.

Dari sisi neraca, total aset Elnusa per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp10,55 triliun, sedikit menurun dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang mencapai Rp10,62 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya aset lancar.

Sementara itu, total liabilitas turun menjadi Rp5,59 triliun dari Rp5,72 triliun pada akhir tahun lalu. Di sisi lain, total ekuitas mengalami peningkatan tipis menjadi Rp4,95 triliun dari sebelumnya Rp4,90 triliun.

Komitmen Transparansi Manajemen

Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, menegaskan komitmen manajemen terhadap integritas dan transparansi pelaporan keuangan. Dalam surat pernyataan direksi, Bachtiar menyatakan laporan keuangan interim telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

“Kami bertanggung jawab penuh atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi interim PT Elnusa Tbk dan entitas anak,” ujar Bachtiar dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).

Kinerja semester I 2025 menunjukkan bahwa meskipun laba bersih tertekan, Elnusa masih mampu menjaga kestabilan operasional serta posisi keuangan yang solid. Ke depan, perusahaan akan terus memaksimalkan peluang di sektor jasa energi untuk mendongkrak kinerja di semester berikutnya. (*)