Logo SitusEnergi
Ekspor Produk Pertambangan Januari 2022 Lalu Paling Jeblok Ekspor Produk Pertambangan Januari 2022 Lalu Paling Jeblok
Jakarta, Situsenergi.com Kinerja ekspor pada Januari 2022 secara bulanan mengalami pelemahan. Berdasarkan sektornya pelemahan terbesar terjadi pada ekspor produk tambang dan lainnya. Diketahui seluruh... Ekspor Produk Pertambangan Januari 2022 Lalu Paling Jeblok

Jakarta, Situsenergi.com

Kinerja ekspor pada Januari 2022 secara bulanan mengalami pelemahan. Berdasarkan sektornya pelemahan terbesar terjadi pada ekspor produk tambang dan lainnya. Diketahui seluruh sektor, kinerja ekspor pada Januari 2022 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode Desember 2021 (month to month / mtom).

Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), mengatakan kinerja ekspor produk tambang pada periode itu turun 42,88 persen mtom menjadi USD2,17 miliar. Kemudian ekspor produk minyak dan gas (migas) anjlok 17,59 persen mtom menjadi USD0,90 miliar.

“Untuk ekspor produk pengolahan pada Januari 2022 lalu juga turun 7,91 persen mtom menjadi USD15,71 miliar dan produk pertanian, kehutanan dan perikanan turun 5,79 persen menjadi USD0,38 miliar,” ujar Setianto dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/2/2022).

Menurut Setianto, penurunan ekspor pada Januari 2022 adalah hal yang lumrah terjadi. Sebab jika menilik ke belakang setiap awal tahun tren penurunan ekspor selalu terjadi lantaran industri belum mengeksekusi berbagai rencana ekspansi bisnisnya. Bahkan sebagian industri justru sedang menyusun atau memfinalisasi rencana bisnis dalam setahun ke depan.

BACA JUGA   Penjualan Batubara Anjlok 53%, Laba RMK Energy Ikut Terjun Bebas!

Dilihat dari komposisi ekspor pada Januari 2022 lalu yang mencapai USD19,16 miliar. Kontribusi sektor industri menjadi yang paling besar yaitu mencapai 82 persen. Sementara sektor tambang memberikan andil terhadap total ekspor pada Januari 2022 sebesar 11,33 persen.

“Untuk kontribusi ekspor sektor migas sebesar 4,70 persen dan sektor pertanian paling rendah yaitu 1,97 persen,” pungkas dia. (DIN/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *