

Ekspektasi Pemulihan Permintaan Meningkat, Brent dan WTI Melambung
MIGAS April 30, 2021 Editor SitusEnergi 0

New York, Situsenergi.com
Harga minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) melambung lebih dari 1 persen, didorong tingginya ekspektasi pemilihan permintaan global. Hal itu mengalahkan kekhawatiran tentang kenaikan kasus Covid-19 di Brasil dan India.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak USD1,29, atau 1,9 persen, menjadi USD68,56 per barel, demikian laporan Reuters, Kamis (29/4/2021) atau Jumat (30/4/2021) pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melambung USD1,15, atau 1,8 persen, menjadi USD65,01 per barel.
Itu menempatkan kedua benchmark tersebut naik untuk hari ketiga berturut-turut ke penutupan tertinggi sejak 15 Maret.
“Musim panas adalah sinonim untuk driving season dan pengemudi di Amerika Serikat, China, serta Inggris akan mulai mengonsumsi lebih banyak bahan bakar, sebuah perkembangan yang diyakini pasar akan menutupi penurunan akibat Covid-19 di India,” kata Bjornar Tonhaugen, Kepala Pasar Minyak di Rystad Energy.
Dia menambahkan harga minyak mendapat dukungan tambahan dari depresiasi dolar, yang membuat “minyak lebih murah untuk dibeli secara internasional.”
Dolar AS melayang di dekat posisi terendah sembilan minggu, di bawah tekanan dari pandangan dovish Federal Reserve dan rencana pengeluaran dari Presiden Joe Biden.
Sementara itu, berita positif dari Eropa termasuk pengumuman dari Moderna Inc bahwa mereka akan menggandakan kapasitas vaksin tahun depan, dan Jerman mencatat rekor harian hampir 1,1 juta dosis vaksin Covid pada Rabu.
“Prospek permintaan minyak mendapat dorongan besar dari Eropa dan itu akan mengatasi beberapa risiko di India dan banyak emerging market,” kata Edward Moya, analis OANDA di New York.
New York City berencana “membuka kembali sepenuhnya” pada 1 Juli setelah lebih dari satu tahun penutupan dan pembatasan kapasitas, kata Walikota Bill de Blasio, mengutip kemajuan yang memuaskan dalam memvaksinasi lebih dari 8 juta penduduknya.
Analis Citibank mengatakan kampanye vaksinasi di Amerika Utara dan Eropa akan memungkinkan permintaan minyak mencapai rekor tertinggi 101,5 juta barel per hari selama beberapa bulan musim panas di belahan bumi utara, tetapi memperingatkan meningkatnya kasus Covid-19 di Brasil dan India dapat memukul permintaan lokal jika penguncian yang lebih ketat diberlakukan kembali.
“Wabah di India menahan reli minyak,” kata Howie Lee, ekonom OCBC Bank, Singapura.
Total kasus Covid-19 India melewati 18 juta pada Kamis.
Sementara di Eropa, raksasa energi, termasuk BP PLC, Total SE dan Equinor ASA, mendapat keuntungan dari harga minyak yang lebih tinggi untuk melaporkan lonjakan laba kuartal pertama.
Pertumbuhan ekonomi Amerika berakselerasi pada kuartal pertama, didorong bantuan pemerintah besar-besaran bagi rumah tangga dan bisnis, memetakan arah untuk apa yang diprediksi menjadi kinerja terkuat tahun ini dalam hampir empat dekade. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.