Home ENERGI Dwi Soetjipto: Aplikasi IOC Mampu Menghemat Pemeliharaan Fasilitas Migas
ENERGI

Dwi Soetjipto: Aplikasi IOC Mampu Menghemat Pemeliharaan Fasilitas Migas

Share
Share

Jakarta, situsenergy.com

Integrated Operation Center (IOC) sebuah sistem integrasi data yang mencakup beberapa aplikasi/layanan pengelolaan kinerja operasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), teknologi ini dapat menghemat anggaran pemeliharaan fasilitas sebesar 84 juta dolar AS.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, melalui Siaran Pers  SKK Migas di Jakarta, Selasa (9/7), mengatakan, penggunaan teknologi melalui aplikasi tersebut sebuah keharusan di tengah pesatnya kebutuhan energi minyak dan gas bumi (migas).

“Di tengah perkembangan dunia yang sangat pesat serta kebutuhan  energi minyak dan gas yang semakin meningkat, penggunaan teknologi dalam usaha hulu merupakan sebuah keharusan, dimana kerumitan area operasi dan eksplorasi juga semakin menantang,” kata  Dwi Soetjipto.

Menurutnya, layanan dan aplikasi yang tergabung di dalam IOC antara lain Integrated Operation System (SOT) for Production Dashboard, Oil and Gas Lifting Dashboard, Stock Management Dashboard, Plant Information Management System (PIMS), Facility Maintenance Monitoring and Project Monitoring, Vessel Tracking Information System (VTIS), Real Time Drilling Operation, dan Emergency Response Center (ERC).

Dijelaskan Dwi, salah satu manfaat IOC adalah optimalisasi perencanaan pemeliharaan fasilitas karena terbukanya data secara terintegrasi. Dengan optimasi perencanaan di awal tahun kegiatan operasi pemeliharaan fasilitas, berpotensi mengefisiensi anggaran pemeliharaan fasilitas sebesar 84 juta dolar As di tahun 2019.

Siaran Pers SKK Migas juga menyinggung dicapaian lifting dalam tahun berjalan, yakni realisasi lifting migas hingga Juni 2019 mencapai 89 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 juta bopd.

Total lifting migas sebesar 1,8 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak 752 ribu barel per hari (bopd) dan lifting gas 1,06 juta boepd. Target lifting migas 2019 diproyeksikan tercapai di semester dua tahun 2019 mengingat 8 dari 11 proyek akan onstream di semester dua tahun 2019.(Mul)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...