Jakarta, Situsenergi.com Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan, pihaknya mendukung optimalisasi produksi minyak bumi dalam negeri dengan berkontribusi pada proyek injeksi “Huff...
Jakarta, Situsenergi.com
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan, pihaknya mendukung optimalisasi produksi minyak bumi dalam negeri dengan berkontribusi pada proyek injeksi “Huff and Puff” di Lapangan Walio, Kabupaten Sorong, Papua Barat melalui penggunaan Green Surfactant.
“Petrokimia Gresik berkolaborasi bersama beberapa pihak, dimana Petrokimia Gresik bertugas menyuplai Green Surfactant sebanyak 36.000 liter,” kata Dwi dalam keterangan tertulisnya yang dikutip di Jakarta, Senin (30/10).
Petrokimia Gresik sendiri, kata dia, merupakan satu-satunya industri dalam negeri yang mampu menghasilkan Green Surfactant. Petrokimia Gresik yang saat ini memiliki dua Pabrik Asam Sulfat dengan kapasitas total 1.170.000 ton/tahun.
“Salah satu produk intermediate dari pabrik tersebut adalah gas SO3 yang merupakan bahan baku Green Surfactant dengan jumlah yang melimpah dan kualitas yang stabil,” ujarnya.
Dikatakan, pabrik Green Surfactant Petrokimia Gresik yang berdiri sejak 2020 memiliki kapasitas produksi sebesar 600kL/Tahun. Ke depan, diproyeksikan pada tahun 2026 kapasitas produksi pabrik Green Surfactant Petrokimia Gresik dapat mencapai 5500kL/ tahun.
“Green Surfactant sebelum mengikuti proyek ini telah melewati beberapa tahapan uji coba yang dipersyaratkan. Green Surfactant mampu menghasilkan nilai recovery yang cukup menjanjikan,” pungkasnya.
Sementara Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan Green Surfactant produksi merupakan satu-satunya produk surfaktan ramah lingkungan yang dihasilkan di dalam negeri untuk mengoptimalkan eksplorasi minyak bumi dengan metode Improved Oil Recovery (IOR) dan Enhanced Oil Recovery (EOR).
Sementara itu SEVP Operasi Petrokimia Gresik, I Ketut Rusnaya mengatakan produk Green Surfactant selain dapat meningkatkan produktivitas sumur minyak bumi, juga mampu mengeluarkan minyak mentah dari lapangan atau sumur minyak tua yang sudah tidak berproduksi lagi.
Menurut dia, pengeboran minyak suatu saat akan turun produktivitasnya, meskipun cadangan yang ada di dalam sumur masih banyak, hal itu karena minyak terjebak pada bebatuan atau lainnya.
Dengan menggunakan Green Surfactant, lanjutnya, akan ada peningkatan produksi minyak yang awalnya tertinggal karena susah terproduksikan sekarang bisa dioptimalisasi.
“Huff and Puff Green Surfactant di Lapangan Walio nantinya diharapkan berlanjut menjadi pilot project EOR yang dapat semakin menunjukkan kualitas dari produk kami,” ujar Ketut.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.