Logo SitusEnergi
Duh, Energi Fosil Naik Lagi, Bauran EBT Kuartal III 2021 Turun Jadi 11 Persen nihh Duh, Energi Fosil Naik Lagi, Bauran EBT Kuartal III 2021 Turun Jadi 11 Persen nihh
Jakarta, Situsenergi.com Angka bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 30 September 2021 atau akhir Kuartal III tahun ini mengalami penurunan. Hal itu disampaikan Direktur... Duh, Energi Fosil Naik Lagi, Bauran EBT Kuartal III 2021 Turun Jadi 11 Persen nihh

Jakarta, Situsenergi.com

Angka bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 30 September 2021 atau akhir Kuartal III tahun ini mengalami penurunan. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dalam paparan kinerja sektor EBTKE Kuartal III-2021 secara virtual, Jumat (22/10/2021).

“Porsi bauran EBT. Waktu tahun 2020 itu 11,2 persen, sekarang 11 persen,” ungkap Dadan. 

Ia menjelaskan, penurunan tersebut bukan lantaran kapasitas pembangkit EBT yang berkurang. Namun, karena terjadi kenaikan penggunaan energi fosil. 

“Ada kenaikan dari sisi pembangkit listrik basis fosil, bukan karena EBT berkurang,” ungkapnya.

Dadan menjelaskan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.469 megawatt (MW) dengan kenaikan rata-rata 4 persen per tahun. Sedangkan tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT dari Januari hingga September 2021 realisasinya telah mencapai 386 MW. 

“Penambahan kapasitas terpasang EBT, target 854,78 MW, sampai 30 september sudah terealisasi 376,04 MW.   Akan ada pembangkit di akhir tahun ini 11,3 GW basis EBT,” ujarnya optimis. 

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, bauran energi untuk pembangkit listrik hingga Juni 2021 masih didominasi oleh batu bara yakni 65,30 persen, kemudian gas 17,86 persen, air 7,05 persen, panas bumi 5,61 persen, BBM dan BBN 3,81 persen, biomassa 0,18 persen, dan sisanya EBT lain 0,18 persen. 

“Sub Sektor EBTKE memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara. Tahun ini target Rp 1,4 triliun. Realisasinya adalah Rp 1,6 triliun sampai 30 September 2021. Jadi sudah terlewati,” pungkasnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *