Jakarta, Situsenergi.com
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esty mengatakan, saat ini Indonesia sedang dalam transisi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT). Untuk itu, pembahasan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT) harus didorong supaya ada kepastian hukum bagi investor untuk mengembangkan EBT di dalam negeri.
Ia mengatakan bahwa RUU EBT yang sedang dibahas tersebut bakal memberikan kepastian bagi investor di bidang tersebut.
“Yang dibutuhkan adalah kepastian hukum, sehingga investor memandang Indonesia sebagai negara yang investor friendly (ramah investor), khususnya di bidang EBT,” tukasnya..
Menurut Dyah Roro, saat ini setiap daerah sedang menyusun pedoman pengembangan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) untuk jangka panjang dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan potensi energi daerah hingga 2050.
“Penyusunannya mengacu pada rencana Umum Energi Nasional dan kebijakan energi nasional dengan memperhatikan lingkungan hidup dan penurunan emisi karbon,” kata Dyah Roro dalam pesan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa (07/9/2021).
Ia berharap potensi EBT yang ada di masing-masing daerah bisa membuka peluang investasi. Sebab, setiap provinsi memiliki potensinya masing-masing.
“Sementara yang bisa kita lakukan di tingkat pusat adalah betul-betul serius mendorong transisi energi melalui kebijakan yang saat ini kita garap,” jelasnya.
Dyah Roro juga menekankan bahwa transisi energi tidak lepas dari peran pemerintah daerah sehingga perlu dibangun kesadaran masyarakat terhadap kebijakan bauran energi nasional yang dilakukan dengan pendekatan sosial.
“Dan saya berharap ada proses pemberdayaan masyarakat lokal,” tutup politisi Fraksi Partai Golkar ini.(Ert/rif)
Leave a comment