Direktur PT PRP&P, Amir Siagian: Poin Penting Tentukan Financial Auditor
ENERGI March 8, 2018 Editor SitusEnergi 0
Jakarta, situsenergy.com
Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRP&P), Amir Siagian, mengatakan, salah satu yang dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah kesepakatan untuk menentukan financial auditor.
“Poin lainnya yang kita bahas dalam RUPS ini adalah kesepakatan untuk menentukan financial auditor yang dirasa sangat penting bagi kita. Salah satu kesepakatannya adalah di tahun pertama ini kita akan lakukan audit,” kata Amir di Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Menurutnya, agenda utama RUPS adalah menetapkan struktur direksi dan dewan komisaris di perusahaan patungan (joint venture) antara PT Pertamina (Persero) dan perusahaan Rusia, Rosneft.
Dalam RUPS Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRP&P) pada 6 Maret 2018 menetapkan Amir Siagian sebagai Direktur PT PRP&P, serta Alexander Dimitry sebagai Chief Financial Officer & General Support.
Sementara, pada jajaran komisaris ditetapkan Alexander Tumanov sebagai Presiden Komisaris dari Rosneft, Alexander Zubchenko sebagai Komisaris, dan Gigih Prakoso sebagai Wakil Komisaris Utama, serta Gigih Wahyu Irianto sebagai Komisaris.
Amir mengatakan, penetapan jajaran direksi dan komisaris tersebut dilaksanakan setelah kurang lebih empat bulan setelah perusahaan patungan ini resmi didirikan pada 28 November 2017. Dalam RUPS dihadiri oleh Direktur PT KPI, Achmad Fathoni dan Ang Meng Hai Markus David sebagai Direktur Rosneft Singapore.
Pada momen tersebut, juga dilaksanakan penandatanganan akta penundukan diri atau deed of accession bahwa PT PRP&P menyanggupi dan berjanji kepada Rosneft Singapore dan PT KPI sebagai shareholders untuk melaksanakan kewajiban yang dinyatakan dalam perjanjian usaha patungan pada 5 Okober 2016, serta terkait penetapan auditor perseroan.
Amir menambahkan, Pertamina dan Rosneft telah menstrukturkan organisasi di PT PRP&P sesuai dengan tahapan proyek saat ini, yaitu tahapan pengembangan proyek. Saat ini sedang dalam proses persetujuan untuk selanjutnya dilakukan proses perekrutan mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan, agar dapat melakukan kegiatan perusahaan terutama untuk kegiatan engineering yang akan dimulai pada tahun ini.
“Manfaat dibangunnya kilang NGRR Tuban ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kemandirian dan ketahanan energi” jelas Amir.
Pertamina Rosneft membentuk ?perusahaan patungan untuk menggarap proyek pengelolaan minyak atau kilang minyak dan Petrokimia Tuban, yang dapat menghasikan Bahan Bakar Minyak (BBM) 300 ribu barel per hari (bph) dengan nilai investasi US$ 15 miliar. (mul)
No comments so far.
Be first to leave comment below.