Logo SitusEnergi
Dipicu Sentimen Positif  Vaksin Covid-19, Harga Minyak Dunia Melesat Dipicu Sentimen Positif  Vaksin Covid-19, Harga Minyak Dunia Melesat
New York, Situsenergy.com Harga minyak menguat pada penutupan Selasa, terimbas dari sentimen positif kemajuan vaksin Covid-19 yang secara tidak langsung menghempaskan keraguan pasar akibat... Dipicu Sentimen Positif  Vaksin Covid-19, Harga Minyak Dunia Melesat

New York, Situsenergy.com

Harga minyak menguat pada penutupan Selasa, terimbas dari sentimen positif kemajuan vaksin Covid-19 yang secara tidak langsung menghempaskan keraguan pasar akibat penguncian kembali sejumlah wilayah di Eropa yang berpotensienurunkan permintaan minyak.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 47 sen atau 0,9 persen menjadi USD50,76 per barel, demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (15/12/2020) atau Rabu (16/12/2020) pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melonjak 1,3 persen atau 63 sen menjadi USD47,62 per barel.

Amerika Serikat mulai melakukan vaksinasi, Senin, ketika jumlah kematian Covid-19 di negara itu melewati angka 300.000. Inggris dan Kanada juga mulai melakukan penyuntikan.

“Pasar minyak terus memanfaatkan prospek masa depan periode pasca pandemi, yang bisa terjadi secepatnya pada musim panas mendatang,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital, New York.

Produksi minyak mentah naik 3,2 persen  (year-on-year) di China pada November, sebuah rekor. Itu membantu sentimen investor tentang kenaikan permintaan bahan bakar yang akan datang, kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.

BACA JUGA   Flores Siap Jadi Pusat Energi Hijau, Pemerintah Siapkan UPT dan Prodi Baru

China menjadi salah satu negara yang sangat langka, karena permintaan minyak telah pulih sepenuhnya dari awal tahun ini.

“Banyak kalangan akan berasumsi bahwa lonjakan permintaan minyak sudah dekat,” kata Flynn.

Namun, Badan Energi Internasional mengatakan pada Selasa bahwa dampak vaksin terhadap permintaan masih beberapa bulan lagi, sementara OPEC menyebutkan permintaan minyak akan naik lebih lambat dari ekspektasi.

Brent mencapai USD51,06 per barel pada 10 Desember, level tertinggi sejak Maret, didukung oleh persetujuan vaksin, bahkan saat tingkat infeksi melonjak di sebagian besar wilayah di seluruh dunia.

London meningkatkan aturan pandemi yang mewajibkan bar dan restoran ditutup, Italia sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih ketat selama Natal, dan Jerman kemungkinan akan dilockdown hingga awal 2021.

Data terbaru dari pasokan minyak Amerika diperkirakan menunjukkan peningkatan stok bensin dan distilasi, serta penurunan persediaan minyak mentah.

Yang pertama dari dua laporan stok Amerika pekan ini, dari American Petroleum Institute, akan dirilis pada pukul 04.30 WIB. Data resmi pemerintah dijadwalkan Rabu waktu setempat. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *