Logo SitusEnergi
Digitalisasi 5.518  SPBU Pertamina Rampung Juni 2020 Digitalisasi 5.518  SPBU Pertamina Rampung Juni 2020
 Jakarta, situsenergy.com Program digitalisasi terhadap 5.518 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik PT Pertamina (persero) ditargetkan akan rampung pada pertengahan 2020. ​Kepala BPH... Digitalisasi 5.518  SPBU Pertamina Rampung Juni 2020

 Jakarta, situsenergy.com

Program digitalisasi terhadap 5.518 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik PT Pertamina (persero) ditargetkan akan rampung pada pertengahan 2020.

​Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan program digitalisasi SPBU Pertamina sudah berjalan sejak 2018. Diakui, sedianya proyek ini ditargetkan rampung pada awal 2019. Namun Hingga akhir tahun ini tercatat sebanyak 2.378 dari target 5.518 SPBU sudah terdigitalisasi. “Sisanya akan diselesaikan hingga Juni 2020,” kata Fanshurullah di Jakarta, Rabu (18/12).

​Dia menuturkan, program digitalisasi SPBU dilakukan secara tiga tahap. Pertama, tanki penyimpanan SPBU diintegrasikan dengan sensor Automatic Tank Gauge (ATG). Sensor itu akan mengukur ketersediaan BBM di tangki penyimpanan. Bila tingkat BBM dalam ambang minimum maka sistem otomatis melaporkan dan Pertamina segera mengirim pasokan. Selama ini pengiriman pasokan dilakukan secara manual dimana prpoduk dikirim setelah pengelola SPBU melakukan pemesanan dan melunasi pembayaran.

​”Dengan digitalisasi bisa otomatis. Selain itu bisa diketahui bila stok BBM tiba-tiba bertambah karena semua terekam,” tuturnya.

​Tahap kedua, lanjut Fanshurullah, yakni pemasangan electronic data capture (EDC). Perangkat ini membuat transaksi pembelian BBM berlangsung secara non tunai. Transaksi nantinya menggunakan uang elektronik (e-money). Dengan sistem ini maka seluruh transaksi akan tercatat, baik jumlah pembelian BBM maupun nominal yang dibayarkan.

BACA JUGA   Naik Tipis, HPE Tembaga Sentuh USD4.552 per Ton di Awal Juni

​Kemudian tahap terakhir pemasangan kamera pengawas (CCTV) guna mencatat nomor polisi kendaraan yang membeli BBM di SPBU. Dengan digitalisasi SPBU maka merekam data konsumen dan volume penyaluran secara online yang dapat diakses dan diterima oleh BPH Migas.

​”Verifikasi BBM subsidi jadi lebih pasti dan tepat sasaran. Kami mengirim verifikasi itu ke Kementerian Keuangan setiap bulannya untuk   pembayaran subsidi BBM,” ujarnya.

​Diyakini program digitalisasi pun mampu mencegah oknum SPBU melakukan penyimpangan. Alhasil kuota BBM subsidi tidak akan melampaui dari alokasi yang telah ditetapkan. “Ini menjadi alat pengendali BPH Migas,” ujarnya.

​Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid menerangkan digitalisasi membutuhkan waktu lantaran terdapat 24.346 tanki penyimpanan yang harus diintegrasikan dengan sensor ATG. Kemudian memasang instalasi untuk 23.580 unit EDC. Namun dia menegaskan komitmennya menyelesaikan program tersebut di Juni 2020 mendatang. (ert/acb)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *